Bahasa, Seni, dan Budaya

Senin, 24 Agustus 2009

Tatkala Noda Menari Dalam Dada

Rabbi Alam Raya
salahku menumpuk secakrawala
berikrar berkata dalam lumpur dosa di dada
masihkah Kau ampuni nikmat hidup yang kuteguk
meski telunjuk bercerita dia salah
terbalik kata tiga untukku ...???!!
Oh Rabbi...!!
tiada dayaku mengikis lumpur melekat di badan
tiada dayaku menyingkirkan noda hitam
yang mengurat akar di relung kalbu
tiada terpikir tatkala jemariku menjamah nikmatnya dunia
menghengkangkan diri berlabuh di pulau
membentuk lingkaran merah menyala
maafkan aku ya Illahi Rabbi..! Maafkan......!!
Oh..., tiada tempat kuberlindung selain Engkau...!!!
Katakanlah kepadaku ya Rabbi......!!
saat ibu mendongengku membawa ke mari
katakanlah berapa banyak sudah khilafku
katakanlah ya Tuhan..!!
Rabbiku Pemelihara Alam
hatiku hancur berkeping
gundahku melolong mencari tempat bersembunyi
namun tak kuasa
serbuk sampah yang tergapai mengejarku terus
menari-nari berjanji-janji
mengejar naluriku menusuk-nusuk bagai jarum
membawa angan gelimpang dosa
Oh .....Tuhan......Rabbiku Penguasa Segala Rupa
ampunkanlah hamba-Mu yang dina ini
ampunkanlah ....sampai detak nadi bernyanyi lagi...oh Tuhan...!!!


Lhokseumawe, Sept 92

Tidak ada komentar:

Posting Komentar