Bahasa, Seni, dan Budaya

Senin, 24 Agustus 2009

Harapan Seorang Sahabat

Pagi ini aku terkapar
lesu tak bertenaga
lemas tiada bernafsu
itulah yang kalian saksikan atas diri kami
bersimbah kekeringan berkepanjangan
yang merentangkan tangan membuka pasrah menahan lapar

Kawan-kawanku.........!
lihatlah...........!
mereka yang kecil semakin merana
menggapaikan tangan butuh pertolongan
lihatlah kawan......!!!
mereka semakin menari-nari di atas tumpukan tanah berbau busuk

Kawanku...........!
kalian jangan tidur !
dengarlah jeritan hati mereka !
tataplah mereka dengan mata kita
jangan palingkan mukamu kawan
jangan........sesekali jangan........!
karena itu bukan yang kuharapkan

Kawanku di pelosok negeri
bantulah saudara kita
yang sedang menghadapi kemelut
penyambung hidup
hari ini dan hari-hari selanjutnya

Kawanku...........
mari kita membuka tangan
membantu mengangkat hempasan gelombang kehidupan mereka
melepaskan dahaga
dengan tangan kita yang masih bertenaga

Wahai kawan..........!
sambutlah uluran tanganku
sambutlah kedatangan mereka
sambutlah........sambutlah.............!
dengan kelembutan hati tulus beriman pada-Nya


Lhokseumawe, 6 Maret 90

Tidak ada komentar:

Posting Komentar