Bahasa, Seni, dan Budaya

Senin, 24 Agustus 2009

Sepi Berganti Tangis Berderai

Hari ini pagi ini
aku duduk sendiri menyepi
dalam sunyi sepi
menatap pohon tak bernyanyi lagi

Tiba-tiba hatiku gundah seribu rasa
melirik getar raksasa di layar kaca
menghempas insan-insan tak berdosa
bergelimang merah terpendam duka

Sepiku berganti tangisku berderai
luluh saudaraku ditelan badai
karena tuan memanggang satai
akibatnya tandus berganti bangkai

Duniaku yang semakin malang
tak sudi nasib bertandang riang
ulahnya tangan-tangan perang
yang haus darah segar matang

Oh, Tuhan………kapan pupus semua ini ?
kapan mereka bersatu lagi ?
apakah tak terpikir mereka tentang bumi ini ?
aku takut janji-Mu datang lebih dini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar