Bahasa, Seni, dan Budaya

Sabtu, 28 Agustus 2010

Perampok-perampok Badut

Woi….perampok-perampok badut
Kau tak takut
Meregang maut
Demi sejengkal perut
Segala harta kau catut
Masuk ke setiap sudut
Meski ramai menyemut
Menghadangmu tuk merebut
Harta melimpah berperut-perut

Aksimu terekam di layar kaca
Disaksikan berjuta pasang mata
Kau guncang dunia
Kau kejutkan nyali jiwa
Kau tegur nadi nestapa
Kau hidupkan lentera
Lentera kecil lain makna
Yang buat cerita
Kisah anak manusia
Padahal kau juga anak bangsa
Yang perlu diperlakukan sama

Seandainya kurcaci-kurcaci sadar
Tak mengumbar kepongahan berakar
Tak sendiri nikmati roti bakar
Membagi rata rezeki setiap ikrar
Dan….
Keluargamu tak lapar
Mungkin matahari kan berbalik arah
Hingga kau tak berulah
Dan bulir-bulir kasih tak resah
Menghirup udara demi tujuan searah

Lhokseumawe, 27 Agustus 2010

Senin, 09 Agustus 2010

Kiwi

Selandia Baru melukis asli
jati diri 45 senti
ekor, sayap hengkang
tak kuasa jiwa melayang
abu-abu jelma di hati
coklat juga ikut disayang
buat jadi riang

Siang merentang makna
lenyaplah bayang dari jiwa
penciuman tajam menghujam
meski jauh malam
cacing, serangga disikat
jadilah kenyang mengikat

Si jantan tak bloon
gali lubang bawah pohon
telur punya betina
jantan mengeraminya
75 hari lama melukis raya
kiwi nama si coklat
pukupuku nama si abu-abu
kahu kiwi jas bulu kiwi
yang dikenal lagi dihargai
dirajut pada kain rami

Lhokseumawe, 6 Agust 2010
09.50

Minggu, 08 Agustus 2010

Bersuka Ria

Riang sukma mengukir rasa
membuai-buai
mengajak dansa
cipta pesona
buat kita
bersuka-suka

di sini
bukan di sana
dalam jiwaku sendiri
hari ini
lebih indah membalut jiwa
karena doa diterima-Nya
buah hatiku bahagia
telah wisuda
telah berkarya
membungakan jiwa
dan
masa tua telah terbuka
bercahaya suka ria

Lhokseumawe, 9 Agustus 2010
10.30

Selasa, 03 Agustus 2010

Sungaiku Sungaimu

Meliuk air menghempas karang
tebing teriak riang merentang
rumput-rumput hijau bernyanyi
jelmakan hati berpuas diri


Beningnya meresap dalam raga
lumut menghias tepi kali
dan ikan melonjak rasa
membagi rasa buat manusia


Sungai.........
sungai.........
membuai-buai dalam angan
jernih bening....
jernih bening....
lenyapkan duka lenyapkan pening
jadikan kasih jadi idaman
maknai hidup ciptaan Tuhan

Lhokseumawe, 4 Agustus 2010
10.45

Sabtu, 31 Juli 2010

Air Wudhu’

Air wudhu’
Air nan suci
Air penyuci kalbu
Air nikmat di mata Illahi

Air wudhu’
Lebih suci dari air mandi
Lebih bersih hilangkan nafsu
Air sembahyang penyuci diri

Air wudhu’
Rajanya segala air
Yang melukis tiap waktu
Tuk hapus dosa dikala zikir

Air wudhu’
Air bersih, jernih lagi suci
Air nikmat yang dibawa sampai mati
Sampai kini
Tak kuasa ditandingi

Lhokseumawe, 24 Maret 2010
07.30

Senin, 19 Juli 2010

Terang Bulan

Mentari itu lenyap ditelan senja
senja-senja lesu tiada tenaga
saksi-saksi jua yang menganga
rindunya diri ditelan masa

Senja-senja lesu tiada tenang dirayu
mekar tiada ranting di situ
daun-daun gugur tersapu
tertegun diri lihat itu pintaku

Mari menari
mari menyanyi
temani aku yang sendiri
si terang bulan minggu ini

Bulan......bulan.......... si merah jambu
putih-putih si melati
purnama raya di ambang pintu
‘tuk mereka yang sendiri

Saksi-saksi jua yang menganga
berteman daun beralas tikar
betapa senang hati beta
lihat si bulan yang lagi mekar

Bulan........bulan......... datanglah ke sini
wijayakusuma teman sehati
harum si mekar hingga kini
hati terjaga sampai pagi


Lhokseumawe, Jan 1986

Jumat, 16 Juli 2010

SMP Negeri 6 Lhokseumawe Gelar MOSBA




Tahun ajaran baru bagi siswa merupakan hal yang amat dinanti-nantikan, karena mereka akan mengawali kegiatan sekolah dengan nuansa serba baru, baik guru, teman, dan lingkungan yang baru. Untuk menyemangati siswa baru agar betah dalam belajar, SMP Negeri 6 Lhokseumawe melaksanakan Masa Orientasi Siswa Baru (MOSBA) di lapangan sekolah tersebut selama tiga hari 12-14 Juli 2010.

Kepala SMP Negeri 6 Lhokseumawe Rohana, S.Pd, M.Pd. mengatakan kepada haba Rakyat bahwa kegiatan MOSBA dilaksanakan untuk mengenalkan lingkungan sekolah SMP Negeri 6 agar siswa baru mengetahui lebih dalam keadaan sekolah barunya, bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan. Mereka juga dikenalkan bahwa tiap pagi para siswa diupayakan menyapa gurunya dengan bahasa Arab atau Inggris yang menjadi muatan local sekolah tersebut.

Menurut Waka Kesiswaan Ilhamuddin Ginting, S.Pd kegiatan MOSBA ini diisi materi antara lain baca Al Quran, kreasi seni, keorganisasian, paskibra, wiyata mandala, kebijakan dan tata tertib sekolah, olah raga gembira, dan bakti sosial di lingkungan sekitar sekolah. Semua dilakukan dengan harapan tercipta kedisiplinan, tanggung jawab, dan kejujuran setiap siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah sebagaimana yang tertulis pada tujuh budi keutamaan kesiswaan SMP Negeri LHokseumawe.

Dalam kegiatan MOSBA tersebut siswa tampak gembira dan bersuka ria dengan tanpa malu melakonkan apa yang diminta oleh para guru Pembina. Siswa kerap tersenyum menyaksikan teman yang bergaya layaknya bintang lagu sungguhan. Selamat datang siswa baru, selamat berkarya di SMP Negeri 6 dengan mengukir berbagai prestasi yang membanggakan.

Jumat, 09 Juli 2010

"SMP SWASTA YAPENA LULUS 100% DENGAN KLASIFIKASI A"

Sesuai dengan pengumuman kelulusan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan pada Jumat (7/5), Kepala Sekolah SMP Swasta Yapena Mukhlisuddin, M.Pd mengatakan bahwa siswa SMP Swasta Yapena yang dipimpinnya berhasil dalam ujian nasional tahun 2010 dengan lulus 100%.

Kepala sekolah tersebut dengan penuh kegembiraan dan berkaca-kaca mengatakan bahwa kelulusan tahun ini lebih baik dari tahun kemarin, hal ini tidak lepas dari kerja keras semua guru di sekolah, baik guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, dan berkat adanya les tambahan di sekolah yang dilaksanakan sore hari sejak awal semester genab yang lalu, ditambah dengan beberapa kali ujian try out, yang ternyata hasil yang didapat pun memang menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Untuk tahun ini saja, lanjutnya, siswa SMP Yapena memperoleh jumlah nilai tertinggi 38,80 untuk empat mata pelajaran atas nama Zahratul Amanah, di antaranya tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Inggris, Matematika, IPA mendapat nilai penuh 10, dan Bahasa Indonesia 8,80.
Yang lebih membanggakan lagi, dari 139 siswa yang terdiri 62 laki-laki dan 77 putri ini, 12 orang siswa mendapat nilai 10 untuk pelajaran Bahasa Inggris, 3 orang untuk pelajaran matematika 10, dan 3 orang lagi pelajaran IPA juga 10.

Selain itu, nilai rata-rata keempat pelajaran sangat memuaskan dengan klasifikasi nilai A semuanya. Rata-rata Bahasa Indonesia 8.32, Bahasa Inggris 9.19 Matematika 8.27, dan IPA 8.85. Sementara itu, prestasi sekolah jumlah rata-rata yang dicapai adalah 34,63.

Dari hasil monitoring sementara, jumlah nilai tertinggi diraih: 1. Zahratul Amanah 38.80, 2. Vina Mawaddah 38.65, 3. Syarifah Fazrina 38.50, 4. Marwan Muansher 38.50. dan untuk nilai tertinggi per mata pelajaran: Bahasa Indonesia 9.60, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA adalah 10.

Suatu prestasi yang patut diacungi jempol buat SMP Swasta Yapena yang telah mengukir prestasi demikian tinggi. Kiranya hasil ini perlu mendapatkan apresiasi dari semua pihak. Karena sebagai sekolah ideal dengan tingkat kemampuan siswa yang bervariasi, mereka berhasil menjungkirbalikkan sekolah unggulan. Selamat.....!!!

Kamis, 08 Juli 2010

Putri Langkat

Kasih, di mana ada jejakmu kini
tak tertangkap lagi dengan mataku
hanya bayangmu menjelma dalam tidurku
terpaku diam
aku tak mengerti
aku tak melihat wajahmu
hanya kenangan menyatu
dalam kalbu
pelepas rindu masa lalu

Kasih, bulir-bulir cinta yang kausemai
kini tumbuh bersemi dalam ragaku
yang tak pernah luntur termakan waktu
masih tersedia bagimu
merapat ke dermaga
untuk kita berbagi rasa

Kasih, masih ingatkah padaku
saat belaian mesra
mampir di dada pagi hari ?

Kasih, sentuhan lembut jemarimu
meresap dalam-dalam
sampai kini
sentuhan itu terasa membakar jiwa

Oh, Putri Langkat
kasih pujaan hati
berilah kabar padaku
yang terbalut rindu dendam
buat nahkoda capai tujuan
hari ini
sebelum magrib menutupi padang ilalang


Agust 90

"Mulut"

lut………….
lut…………
lut................
mulut......mulut........
mulutmu mulutku mulut kita
sama
sama bentuk
ada beda yang menggerogoti jiwa

lut........
lut........
mulut
ada duka cerita
ada canda mengikat rasa
ada lara
ada tawa bergelimang bahagia
ada manis pemilik harta
ada asam penyakit hati
ada.........ada...............
semua miliknya
termasuk ada-ada saja


Batuphat,28 November 1995

Rabu, 07 Juli 2010

Kanguru

Dulu………..
Guruku kisahkan kamu
Kisahmu sangat baru
Buatku tertarik padamu

Oh……. Kanguru
Engkau sungguh lucu
Tinggal di Australia
Jauh dari negaraku Indonesia
Aku tahu engkau hebat
Tulang belakangmu kuat
Ekormu juga kuat
Penjaga keseimbangan waktu melompat
Bersaudara Kuskus, Koala, dan Mombat

Kanguru………..
Rupamu tidak seram
Meskipun hari larut malam
Kanguru kecil 500 gram
Si raksasa merah 90 kilogram
Tinggimu bisa melejit
2 meter menjulang langit
Lambungmu besar nian
4 bilik terlukiskan
Ubah selulosa jadi zat makanan
Engkau pemakan tumbuhan
Bagai pemamah beneran

Kanguru………….
Makin hari kagumku menjadi
Kulihat di televisi
Tungkaimu panjang sekali
Miliki empat jari
Jari dua, tiga, mungil sekali
Cepat lari dengan dua kaki
Yang aneh lagi………
Setelah hamil 29-38 hari
Anak lahir buta tanpa bulu
0,817 gram bayimu
Sebulan usia 12 kali berat lahirnya

Hari berlalu tanpa ampun
Engkau tumbuh tak lagi rabun
Jiwa selamat penuh ampun
Berakhir usia 20 tahun

Kanguru……..
Engkau disuka adikku
Engkau sayang selalu
Micropopidae keluargamu
Yang ramah tiap waktu
Kanguru
Kanguru
Kanguru
Kanguru ……….engkau kebangganku…!!!

Binjai, 7 Juli 1980
12.00

Minggu, 04 Juli 2010

Siapa Pemimpin Itu....?

Judul tulisan ini membutuhkan jawaban dari kita sendiri. So, pasti kita semua tahu siapa yang dikatakan pemimpin. Apalagi bagi orang yang telah mengenyam yang namanya dunia pendidikan. Semua akan menjawab persis sama dengan yang ada dalam kamus bahasa Indonesia, pemimpin adalah orang yang memimpin. Apakah ia memimpin perusahaan, lembaga, atau pun kelompok di sekitarnya. Namun, sadarkah kita siapakah sebenarnya pemimpin yang benar-benar memimpin? Jawabannya terpulang pada kita masing-masing dan semoga tulisan ini bisa memberi pencerah hati siapa sesungguhnya pemimpin yang dicintai Allah dan masyarakat sekelilingnya.

Sosok pemimpin dimulai dari lingkup terkecil. Adalah kita seorang pemimpin untuk diri kita sendiri. Manakala orang telah mampu mengendalikan dirinya untuk mengisi kehidupan yang sesungguhnya, kuasa menghidupkan jiwanya ke jalan yang benar, bisa menyikapi segala macam persoalan dengan hati tanpa tergesa, bisa menjadi panutan untuk diri dan keluarganya, ia adalah sosok pemimpin yang dicari.

Karakter seorang pemimpin yang seperti itu muncul dengan sendirinya, bukan dibuat-buat, bukan pula hasil rekayasa, tetapi hasil dari penghambaan diri kepada Tuhannya. Karena dekat dengan Tuhannya, maka seseorang itu diberikan hidayah untuk menjadi seorang pemimpin, mulai dari lingkungan terdekat hingga lingkungan yang lebih luas. Dipilihnya seseorang menjadi pemimpin karena dalam kesehariannya orang itu memang telah benar-benar menunjukkan jati dirinya menjadi pemimpin, bukan pula karena dia ingin jadi pemimpin, bukan juga karena menyodorkan diri untuk dipilih menjadi pemimpin, bukan. Sebab, menjadi pemimpin itu sudah menjadi suratan dari Tuhan, karena Tuhanlah yang telah menentukannya.

Pemimpin sebenarnya merupakan orang pilihan, orang yang mampu mengendalikan keadaan, yang mampu menciptakan suasana menyenangkan dalam segala situasi di mana pun dan kapan pun. Pemimpin yang bisa membawa perubahan dari waktu ke waktu dengan menerapkan langkah kebijakan yang dapat diterima oleh siapa saja, yang mau menerima masukan dari bawahan, yang menerapkan hidup tidak membedakan mana bawah dan atasan, yang bisa masuk ke segala sisi kehidupan, yang memberikan kepercayaan penuh pada bawannya untuk melakukan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, yang memberikan teladan bagi bawahan dari segala sikap prilaku dan bicaranya sehingga orang-orang merasakan suatu yang lebih dan mendatangkan ketentraman lahir batin. Seorang pemimpin yang benar-benar telah menerapkan nilai trilogy kepemimpinan, seperti yang telah ditorehkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai orang yang ing ngarso sungtulodho, ing madya mangunkarso, dan Tutwuri handayani.

Itulah pemimpin yang benar. Lantas, akankah masih ada pemimpin yang benar-benar berjiwa memimpin di zaman canggih seperti saat ini? Jawabannya tentulah ada. Tetapi tidak banyak, hanya segelintir saja, masih bisa dihitung dengan jari. Ironis sekali, namun apa hendak dikata, memang itulah yang sebenarnya terjadi saat ini.

Saat ini banyak kita temui pemimpin di dunia ini. Ragam cara dan tingkah yang ditampilkan. Namun sayang, cara yang ditempuh dan hasil yang didapat, bukanlah mencerminkan hasil dari seorang pemimpin sejati. Sosok pemimpin zaman sekarang, yang dihadirkan bukanlah pemimpin yang benar-benar bisa memimpin. Lihat sajalah dalam kenyataan hidup. Seseorang itu jadi pemimpin karena adanya sesuatu di belakangnya. Ada disebabkan karena adanya hubungan sanak saudara, ada pemimpin dipilih karena keinginan sendiri, pemimpin dari orang yang asal tunjuk saja karena di sekitarnya tidak ada lagi orang yang berani menjadi pemimpin, bahkan ada pula orang yang jadi pemimpin diangkat berdasarkan pengetahuan saja, karena ia sudah sarjana, tetapi tidak dilihat kapasitas dirinya apakah punya jiwa pemimpin atau tidak.

Gambaran keadaan tersebut jelas menunjukkan bahwa sebenarnya menjadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah, cukup berat dan sulit. Berat beban yang dipikulnya itu bisa jadi melebihi berat tubuhnya sendiri. Karena, di dalam diri seorang pemimpin banyak hal yang harus dikendalikannya dan diterjemahkan dalam kehidupan nyata.

Seorang pemimpin yang memang benar berjiwa pemimpin adalah orang yang jujur, jujur tidak hanya kepada orang lain, tetapi juga pada diri sendiri dan pada Allah yang memberinya jalan, luwes, bijak, teguh, konsekuen, pendiriannya tetap dan tak berubah, asalkan sesuai dengan kata hatinya. Tentu saja yang diucapkannya itu telah pula dilakukannya terlebih dahulu. Yang diucapkan sesuai dengan perbuatannya sendiri. Seorang pemimpin tidak akan pernah munafik. Mereka adalah yang bisa mengayomi masyarakatnya, pelindung di kala kesulitan menjemput, penengah di kala sedang dilanda masalah, dan penemu jalan kunci menuju kebenaran.

Pemimpin yang demikian akan menyatu dengan segala lapisan masyarakat, baik kecil, tua, muda, kaya atau rakyat jelata sekalipun. Segala keputusannya merupakan keputusan yang tidak merugikan pihak manapun. Dalam mengambil kebijakan pun ia tidak sendiri, ia menarik simpati rekan-rekannya untuk terus menemukan jalan terbaik dengan berbagai masukan yang harus ditempuhnya, tetapi tetap berpijak pada keputusan terakhir berada di pundaknya. Ia tidak akan pernah menyakiti baik secara lisan atau tulisan, tidak goyah atau terpancing dengan segala macam bentuk rintangan yang menghadang perjalanan kepemimpinannya dan tidak pernah melupakan asal usulnya.

Idealnya, pemimpin itu adalah mereka yang siap membuka matanya terhadap maju mundurnya sesuatu yang dipimpinnya dan bijak menyikapi segala bentuk persoalan yang ditemui. Pemimpin siap menderita kalah dan kekalahan itu dianggapnya sebagai cambuk untuk mengubah kehidupan yang lebih baik. Dia segera menyiapkan jurus baru untuk mencapai kebahagiaan semua anggota yang dipimpinnya.

Berkenaan dengan apa yang telah dicapai dan berdaya guna bagi masyarakat sekelilingnya, pemimpin yang baik itu tidak akan pernah mengatakan sesuatu itu telah berhasil kalau tidak ditanya. Tetapi, tanpa ditanya pun pemimpin yang benar berjiwa memimpin akan selalu memperioritaskan segala yang belum berhasil untuk ditindaklanjuti dan diperbaiki dengan perencanaan yang benar-benar matang.
Meskipun kepala itu seorang pemimpin, bukan berarti ia nomor satu, yang paling hebat, bukan. Sekali lagi bukan. Ia seorang yang berada di garda terdepan, yang paling bertanggung jawab, dan menunjukkan arah yang hendak dicapai oleh sebuah kelompok yang dipimpinnya. Meskipun demikian, bukan berarti ia meremehkan segala yang disampaikan bawahnnya, tidak. Pemimpin yang baik itu menerima semua masukan demi kemajuan bersama.

Akankah kita sudah seperti itu? Bila sudah, kita adalah pemimpin yang sesuai dan dicari oleh semua lapisan masyarakat, dan kita cocok jadi pemimpin yang berjiwa memimpin.

Kodok

Kodok.............
Engkau ampibhi suara lantang
Engkau bertulang belakang
Keluargamu berjuta
Ada salamander, kodok, bangkong, dan apoda

Kodok........
Engkau ada sejak dulu
350 juta tahun lalu
300 speciesmu
Menghiasi alam Tuhanku

Kodok.........
Engkau berdarah dingin
Mampu sembunyi di lumpur basah
Selama itu
Engkau puasa dalam tidurmu

Kodok........
Engkau hebat menyelam
Hidup di dua alam
Selaput lender di mulutmu
Kau jadikan alat pernafasanmu

Kodok..........
Matamu tajam sekali
Bebas menembus kegelapan
Kau loncat tinggi menjulang
Musuh datang
Kau sikat tanpa kepalang

Kodok..........
Selama semi
Kau cengkerama dengan bini
Musim hujan
Kau tambah jumlah keturunan

Lhokseumawe, 19 Januari 2010
08.50

Kecoak

Kecoak........
Engkau serangga malam
Engkau serangga purba
Yang hidup sentosa
Sejak zaman karbon dulu kala

Kulihat lagi
Tubuhmu lunak larimu cepat
Antenamu panjang sungguh memikat
Susah dikendali
Meski dekat mata ini
Sebab dikau sembunyi di celah sempit sekali

Kecoak........
Turunanmu berserak
Cukup banyak
Sekali nongol
Sepuluh duabelas yang tampak

Kecoak.........
Indah namamu
Kasihmu tulus
Engkau kerap disapa Ectobius

Kecoak...........ak ak ak ak .....
Kecoak ..........ik ik ik Ik....
Kua berlalu dalam bilikku
Dengan suara merdu
Buatku geli melulu

Kecoak........
Kau dibenci kau kadang dimaki
Oleh mereka yang tak mengenali
Dirimu yang sejati

Lhokseumawe, 22 Januari 2010
12.20

Kasuari

Ragamu besar
Berbidang nan kekar
Bahagia di hutan tropis
Bermandi hujan dan gerimis
Mahkotamu berhias biru merona
Seakan penuh cinta
Seakan penuh makna

Kasuari………
Tinggimu menjulang
Lebih 180 senti menjulang rentang
Hidup berpasangan
Bertelur penuh angan
3-8 butir kau keluarkan
Saat terjaga
Tegak wibawa
Hitam mengkilap melukis raga
Menambah pesona

Kasuari……..
Kasuari kelambir ganda
Hidup di timur laut Australia

Kasuari…..
Tiap hari berenang
Dengan nyanyi riang
Gedebak gedebug alunan bertalu-talu
Menghibur jiwaku di kala pilu

Lhokseumawe, 2 Desember 2009
09.35

Ikan

Ikan........
Engkau berdarah dingin
Hidupmu di air tawar dan asin
Beribu jenis dan namamu
Dicipta Tuhanku
Untuk dimakan selalu
Bagi yang menyukaimu

Ikan......
Warnamu indah menawan
Memikat hati
Setiap insan di bumi

Ikan.........
Namamu beraneka
Dari lohan sampai ikan laga
Banyak yang suka
Dibeli dan pelihara
Sebab dirimu berharga

Lhokseumawe, 24 September 2003

Iguana

Iguana………
Kau kadal terbesar
Hidupmu dekat sungai besar
Kau penyelam penuh sabar

Dulu………..dulu sekali………dulu………….
Ayah cerita tentangmu
Engkau banyak diburu
Di banyak negeri
Di Mexico, Karibia, Virgin, dan Haiti
Kini……….
Engkau langka sekali
Batang hidungmu susah ditemui
Aku takut sekali
Engkau punah tak berperi


Lhokseumawe, 09 September 2008
10.20

Cicak

Cicak…………..
Reptile bersuku kadal
Berkaki pelekat sungguh kental
Mampu lari di tepian terjal

Sungguh…………..
Engkau memang hebat
Engkau mahir merambat
Di setiap tempat

Lidah panjangmu sungguh memikat
Mengelap mata bagai sikat
Hingga mata tetap mengkilat

Bila malam kau cari makan
Bila siang kau berjemuran
Bila musuh serang bergantian
Relakan ekor jadi imbalan

Lhokseumawe, 09 September 2008
11.10

Burung Unta

Burung unta…..
Tungkaimu panjang nan kuat
Lehermu panjang bagai tongkat
Matamu tajam nan memikat
Beribu keluargamu
Berpindah tempat hidupmu
Kau mampu bertahan
Tanpa air bantuan
Dapat mencium bau hewan
Hidup di Afrika hingga Australia selatan

Burung unta……….
Berjuta jiwa di Tanzania
Bersama enam saudara
Pemakan segala rupa
Bijian, daunan, juga bunga

Suatu siang……
Kau bercanda riang
Ditemani suami tersayang
Membelai kasih 5-15 turunan
Berselimut rahmat dari Tuhan

Lhokseumawe, 2 Desember 2009
09.15

Anaconda

Anaconda………..
Engkau makhluk raksasa
Panjang dirimu luar biasa
Mudah benar menelan mangsa

Anaconda………..
Engkau ada di Amerika
Dekat air keliling rawa

Anaconda……….
Mulutmu besar
Rahang lentur terbuka lebar
Dapat menelan binatang besar

Sekali waktu
Kau terlelap
Di balik warna gelap
Karena kenyang habis menyantap

Lhokseumawe, 23 September 2003
11.00

Gempa dan Badai Tsunami Teguran Keras Bagi Umat Manusia

Gempa dan badai adalah suatu hal yang memang mengerikan sekaligus menakutkan bagi seluruh makhluk penghuni bumi ini. Tidak ada yang dapat menyangkal hal itu walau kita ahli dalam segala macam bidang ilmu. Bila hal ini terjadi, maka semua yang kita miliki, rumah-rumah mewah, kekuasaan, jabatan, dan kedudukan akan sirna begitu saja tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.

Gempa diiringi badai tsunami yang terjadi ini beberapa tahun lampau bukanlah untuk yang pertama sekali jika kita masih mau menatap kehidupan masa lalu. Dahulu sekali, ketika masih zamannya para nabi, hal semacam telah pernah terjadi. Namun tiada manusia yang mau menyadari akan kejadian alam masa lalu. Kejadian dahulu itu hanyalah dianggap angin lalu, seakan tidak akan pernah terulang, karena manusia zaman kini telah dirasuki akan sifat kesombongan dan kemunafikan, sehingga banyak yang melupakan dan menyepelekan segala peringatan Tuhan, padahal telah banyak tanda kekuasaan-Nya yang telah ditunjukkannya kepada kita. Marilah dari sekarang kita ingat-ingat teguran Allah itu dan kita jadikan sebagai pelajaran yang amat berharga.

Gempa dan badai tsunami yang melanda Indonesia khususnya Aceh dan wilayah lain di dunia adalah bukti bahwa Allah ingin membuktikan jati diri dan kekuasaan-Nya dengan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Allah memberikan pelajaran agar kita senantiasa tidak melupakan-Nya, kita ingat terhadap nikmat yang telah dicurahkan, kita ini tidak hebat, kita ini rapuh serapuh-rapuhnya..

Ingatlah itu semua, sesungguhnya nyatalah bahwa Allah masih menginginkan semua ciptaannya ini tetap tunduk dan patuh atas segala perintah, dan jalan dalam garis yang diridhoi-Nya. Dia memberikan peringatan dan teguran keras kepada umat manusia yang membangkang yang telah diberi peringatan berulang kali dan tidak mengindahkannya, dan kita semuanya yang masih tinggal ini agar senantiasa mempelajari alam kehidupan-kehidupan terdahulu, mengamati keadaan alam yang terjadi di depan mata, dan meyakini benar bahwa begitu mudahnya Allah jika Ia ingin mengubah dan mengganti suatu kaum dengan kaum yang lain tanpa harus permisi dan pemberitahuan terlebih dahulu.

Gempa dan badai tsunami ini bukanlah sebuah fenomena belaka, bukan hanya sebagai suatu kejadian alam atau pergeseran yang terjadi di dalam bumi seperti yang dikatakan oleh para ahli ilmu pengetahuan, tetapi sesuatu kenyataan bahwa Allah menegur kita agar kita tidak lengah, lalai, lupa, loba, tamak, rakus, menang sendiri, korupsi, dan bertingkah di luar batas adat, susila, dan ajaran agama.

Lihatlah sejarah kehidupan umat manusia masa lalu. Umat Nabi Nuh pun lenyap ditelan air bah yang maha dahsyat dikarenakan mereka ingkar kepada Allah Tuhan mereka yang menjadikan dan mematikan umat-umat itu. Peristiwanya bukan karena gempa bumi atau pergeseran perut bumi, melainkan sebuah peristiwa dimana Allah menghendaki untuk menggantikan umat masa itu dengan umat yang lain, sehingga tidak ada lagi orang-orang yang ingkar kepada-Nya.

Umat Nabi Luth pun begitu adanya. Mereka lenyap tak tersisa karena tingkah mereka sendiri yang sudah di luar batas norma agama. Kemegahan, kemunafikan, peristiwa asusila menyadomi orang pun mereka bayar mahal dengan kehancuran diri mereka, anak-anak mereka, dan seluruh kehidupan dalam suatu wilayah. Akankah peristiwa semacam ini tidak lagi menjadikan pelajaran dan hikmah bagi kita di sini ?

Sekarang marilah kita berkaca diri mengenang peristiwa yang terjadi di negeri ini berapa waktu lalu.
Minggu pagi 26 Desember 2004, di bulan penghujung tahun, mulanya awan tanpak bersahabat. Cerah menyinari alam ini. Kicau burung masih terdengar riangnya. Tidak tampak guratan alam yang memandang dengan kebencian. Semuanya bersahabat, bersenang ria, bergembira, berlari pagi menyambut pagi alam ciptaan Tuhan.

Tak berapa lama, masih dalam hitungan detik, sekonyong-konyong, tiba-tiba saja datangnya, tanpa ada yang menyadari, pukul 07.58 sebuah hentakan dahsyat menyeringai, berguncang, meluluh lantak menyentak ketenangan jiwa. Guncangannya begitu keras membahana ke seluruh penjuru wilayah kekuasaan Tuhan. Guncangan dahsyat itu diiringi air sungai yang kering seakan dihisap laut dan orang-orang pun berhamburan mengejar dan mengumpulkan ikan-ikan. Sekejap kemudian air pun bergerak, gerakan air begitu cepat, melebihi kecepatan mobil balap formula one. Riaknya besar, bergelombang, dan berulang kali. Porak poranda pun menghiasi alam ini. Semuanya, besar kecil, kaya miskin, tua dan kuat, gedung dan rumah sederhana, hanyut terbawa arus.

Orang-orang pada bingung lintang pukang. Masing-masing menyelamatkan diri. Seorang penguasa tak mampu meredam lajunya maut yang tengah mengintai dengan kekuasaan yang ada padanya, seorang ahli teknologi tak sanggup menghadang bencana yang tengah menerpa dirinya dengan keahliannya, dan konglomerat tak bisa menahan badai yang menghancurkan kekayaannya dengan kekuatan yang ada padanya. Harta, kedudukan, dan pangkat yang melekat tak menjamin keselamatan manusia pada waktu itu. Semua gelar itu ditinggalkan, sanak saudara pun dibiarkan. Mereka berlari jauh sekali, menangis kuat penuh ketakutan, menghindar jauh dari gedung tempat mereka tinggal. Mengapa mereka harus menghindar ? Mengapa tidak ada di antara mereka yang mencoba untuk menghentikannya ? Di sinilah baru kita sadar bahwa kita ini nggak ada apa-apanya. Tak satu pun yang sujud kepada Tuhan waktu itu. Kecuali yang selamat, mereka ingat kepada Tuhannya.

Selepas itu.
Raut wajah Serambi Mekkah pun berubah wujud. Bumi retak terbelah dan tercabik-cabik. Awan tampak tak bersahabat lagi. Gelap nan pusing mengitari bumi. Kicau burung dan cicit ayam pun hilang lenyap tak lagi mengangkasa mengiringi jeritan dan pekikan tangis anak manusia. Mayat bergelimpangan di sana-sini. Alam jadi kotor, semrawut, air pun jadi hitam kelam nan menakutkan. Alam memandang manusia dengan sinis, penuh kebencian dengan sorot mata yang menakutkan. Alam memberikan perhitungan tanpa pernah permisi lebih dahulu. Mengapa ini bisa terjadi begitu cepat ????????? Jawabannya ada pada kita sendiri.

Kini, setelah bencana itu terjadi, setelah mayat bergelimpangan di sana-sini, setelah semuanya hancur berantakan, setelah porak poranda, setelah kota menjadi mati tak bermakna, kita mulai sibuk berbenah diri. Kita mengatakan semua adalah saudara, mereka adalah kita, kita adalah mereka. Mata kita baru terbuka. Hati kita baru tersentuh nilai rohaniah. Manusia pun bersatu padu, berlomba-lomba menyingsingkan lengan baju, mengulurkan tangan, memberikan bantuan. Hilanglah seketika rasa kebencian di mata, dan menjelma menjadi mutiara kasih sayang yang dulunya menjauh tak terpikirkan. Orang-orang berupaya menhapuskan genangan air mata kepiluan makhluk tersisa. Apakah dengan bencana ini tidak membuat kita sadar ??? Apakah kita masih memikirkan ego kita sendiri tanpa menyadari bahwa suatu saat kita perlu bantuan orang lain dan kita jadi tercabik-cabik, terpecah belah karena hanya mementingkan kejayaan sendiri ???

Bencana gempa dan tsunami yang terjadi di negeri ini adalah teguran keras buat kita yang selama ini telah melupakan Tuhan, telah semena-mena bertingkah di luar norma agama, telah mencabik kehidupan sesama umat, dan bagi kita yang selama ini hanya mementingkan diri sendiri. Sadarilah bahwa bencana ini salah satu dari empat fenomena alam yang dinukilkan Allah dalam Al Quran selain beradunya bintang di langit, bangkitnya manusia dari kuburnya, dan hancurnya bumi tempat berpijak.

Mari, mulai saat ini, kita merenungkan apa yang telah terjadi. Kita berkaca apa yang telah kita perbuat selama ini. Kita tanyakan apakah tindakan yang kita lakukan selama ini sudah benar atau belum. Sehingga bencana yang kedua tidak akan pernah menyapa kita lagi. Kita bisa hidup damai dan berkasih-kasihan, kita bisa berlaku adil dan tidak membeda-bedakan, saling menjenguk dan menyapa, saling membantu dan menghilangkan rasa iri terhadap orang lain, menyalurkan hak bagi setiap orang yang berhak, dan tidak memakan harta yang bukan milik kita.

Semoga apa yang terjadi mampu membuka mata dan menyentuh hati kita sehingga Allah tidak murka kepada umat-Nya.

ORANG MUKMIN

Orang mukmin merupakan salah satu makhluk Allah yang dipanggil-Nya dalam Al Quran selain manusia. Orang mukmin atau orang yang beriman adalah makhluk Allah yang telah yakin benar akan hari berbangkit dengan keimanan yang teguh, hati yang suci, dan dalam keadaan redha kepada Allah, menerima apa adanya, tidak berkeluh kesah, serta senantiasa bersyukur atas nikmat-Nya.
Ada tiga perkara yang wajib diperhatikan oleh setiap mukmin dalam segala keadaan yaitu:
1. melaksanakan petintah-Nya,
2. menjauhkan diri dari segala yang haram,
3. ridha dengan hukum-hukum dan ketentuan Allah.

Ketiga perkara ini jangan sampai tidak ada pada diri orang mukmin yang benar-benar beriman pada Allah. Tidak cukup hanya diketahui, diucapkan, tetapi benar-benar dilaksanakan dalam kehidupan. Oleh karena itu, setiap mukmin yang ingin kembali dalam keadaan suci, maka ia harus memikirkan ketiga perkara ini, bertanya pada dirinya tentang perkara ini, dan anggota tubuhnya melaksanakannya.

Tiap-tiap mukmin yang telah diciptakan Allah dan ingin kembali dalam keadaan suci, mestilah ia melaksanakan perintah-Nya dengan penuh keikhlasan menurut kemampuan dan tidak mengitung-hitung berapa banyaknya, seperti yang telah ditempuh Nabi Muhammad dan sekali-kali tidak mengubah jalan itu

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." ( Al Baqarah 286.)
Orang mukmin baik laki maupun perempuan adalah mereka yang dapat menjaga perasaan malu pada diri sendiri, orang lain, dan terlebih pada Allah Sang Maha Pencipta. Apapun yang dikerjakannya senantiasa diiringi oleh hatinya yang terus berzikir pada Allah sehingga perbuatan dan ucapannya mampu menyejukkan orang lain, tidak membuat sakit hati, serta mendatangkan kebahagiaan.

Dengan zikir kalbunya itu orang mukmin senantiasa khusuk dalam shalat. Tidak hanya ketika shalat, tetapi juga dalam kesehariaannya. Kekhusukannya tampak jelas dalam kehidupannya. Ia akan bersikap merendah dan tidak menyombongkan diri. Karena ia yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa sebenarnya yang pantas sombong itu hanya Allah semata.
Perkataannya juga benar, benar di hadapan Allah dan benar pula di hadapan semua makhluk ciptaan-Nya, tidak mengada-ngada, dan tidak pula dusta. Yang benar tetap dikatakan benar, yang salah tetap salah (Al Mukminun 1-11)
Sebenar-benar mukmin adalah mereka yang patuh pada Allah dan Rasul-Nya dan sekali-kali tidaklah berbuat durhaka, baik secara terang-terangan, atau sembunyi-sembunyi.(Fathir 38)

Kepatuhan dan ketaatan orang mukmin sesuai perkataan dengan perbuatan. Allah memang melarang hal yang tidak demikian. Janganlah kamu mengatakan sesuatu jika kamu tidak melakukannya. Inilah yang kerap dihindari orang mukmin karena mereka merasa takut akan azab-Nya. Lagi pula apa yang mereka perbincangkan disaksikan Allah. (Al Mujaadilah 7)

Orang mukmin tetap patuh untuk mengingat Allah setiap saat seiring tarikan nafas mereka, dimana pun, dan pada saat bagaiman pun, siang dan malam, senang atau susah. Hati mereka tetap berzikir mengingat akan kebesaran dan keagungan maha pencipta. Karena inilah yang di kehendaki Allah pada diri orang mukmin.
Barang siapa selalu mengingatku tidak ada waktu baginya meminta kepadaku, maka Aku akan memberi yang lebih baik daripada yang kuberikan kepada orang yang meminta-minta(Al-Baqarah 152)

Dalam mengingat Allah akan kasih sayang dan rahmat-Nya yang sungguh besar, orang mukmin melantunkanya dengan suara lemah lembut, tidak dengan suara yang keras, dengan merendah diri dan rasa takut kepada Allah sepanjang hayatnya. Semua itu dilakukan dengan penuh kesabaran. Tidak lupa untuk bertobat, tidak jemu memohon ampun pada-Nya siang dan malam dan terus bertauhit pada Allah dan tidak menyekutukan-Nya.(Al-Araaf 205)

Orang mukmin dalam keseharianya, baik ketika bekerja dan menghasilkan sesuatu, bergaul, dan sebagainya, mereka akan senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang Allah yang dapat mendatangkan petaka bagi diri dan keluarganya. Insan mukmin berupaya menjaga ketentraman batin dan ibadahnya yang dapat merusak kesucian dirinya dari hal-hal yang dilarang Allah.(Al A’raaf 33)

Mereka orang-orang mukmin tidak akan berbuat tercela, tidak menggunjing atau memfitnah, tidak iri pada sesama, dan saling mengasihi ketika hidupnya, meringankan beban hidup saudaranya, serta berserah diri dan tawakal kepada-Nya. (Al Hujurat 11) (An Nisa 32) (Ali Imran 92) (At Talaq 3)

Orang mukmin yang benar-benar beriman adalah mereka tidak mau dikatakan sebagai manusia yang merugi. Mereka yakin dan memahami benar dengan yang dikatakan dalam Al Quran yang diturunkan Allah sebagai petunjuk, pedoman dan anggota tubuhnya melaksanakannya, serta tidak melanggar perintah Allah.

Orang mukmin yang dekat dengan Allah, setiap ada orang yang memakinya atau menghina, ia akan tetap sabar dan bersyukur pada-Nya. Ia akan berfikir positif bahwa dalam dirinya masih ada kekurangan dalam beribadah kepada Allah. Sebaliknya , bila banyak yang menyenangi dirinya, laki-laki atau perempuan, musuh atau lawan, ia akan semakin merendah dan tawaduk kepada Allah. Yang disenangi bukanlah kecantikan atau ketampanan, tetapi karena di dirinya telah terpancar Nur cahaya Illahi. Orang mukmin seperti ini tidaklah memerlukan nama besar, pangkat, harta, dan sebagainya, tetapi kesederhanaan dan keridhaan Allah semata.

Karena orang mukmin itu dekat dengan Allah, maka Ia memberi rahmat kepadanya, dilindunginya dari mara bahaya dan azab neraka. Mereka diberi kebahagiaan di surga, bersatu dengan Allah dan diberi nikmat oleh-Nya, dan hidup kekal di dalam surga selama-lamanya.
Amin………!!!!!

Kita Bukan Apa-apa

Dalam zaman canggih ini, kita sebagai manusia banyak yang melakukan kekhilafan, baik secara sadar ataupun tidak. Buktinya telah banyak kita lihat di permukaan bumi ini. Corak perbuatannya pun tak bisa kita hitung lagi dengan jari. Akankah ini terus begini sampai kiamat tiba? Akankah ada pelajaran berarti yang dapat mengubah hal itu bagi anak kita ke depan?
Sadar atau tidak, segala itu terjadi karena kita tidak tahu lagi siapa diri kita yang sebenarnya, sudah banyak yang meninggalkan kodrat diri sebagai manusia yang suci sebagaimana dulu dilahirkan, percaya atau tidak ? Kita ini siapa? Apa sebenarnya yang telah kita perbuat untuk kita? Semoga tulisan ini dapat mengajak kita untuk berkaca dan berlaku sesuai kehendak Allah.

Kita manusia yang mana?
Kita adalah manusia. Manusia adalah kita. Kita juga topeng. Topeng ada dalam diri kita. Kita adalah makhluk yang senantiasa bertukar tindak tanduk, terkadang baik, terkadang pula buruk, bahkan mungkin keduanya melekat di diri kita.
Kita adalah tanah. Tanah juga diri kita. Kita sama dengan air. Air itu kita juga. Kita pun udara, udara ada dalam diri kita sendiri. Kita juga api. Api pun ada ikut dengan diri kita. Lantas, kita ini siapa ? Kita yang mana ? Yang baik dan beretika seperti lebah yang selalu bersih dan suci, banyak khilaf seperti seekor lalat yang tak bisa membedakan kotor dan bersih ( mau keduanya ),mau menang sendiri bak harimau di padang hutan belantara, atau yang sadar akan dirinya ? Itulah kita, kita bukan apa-apa.
Sebagai manusia, kita tercipta dalam keadaan lemah (Annisa 28), walaupun diberi akal dan pikiran. Kita bukan apa-apa. Kita harus menyadari dan memikirkan asal usul kita. Kita dari mana, mau kemana, dan untuk apa kita ada.
Hai manusia, sadarkah kita bahwa kita diciptakan sebagai penghamba kepada-Nya (Adzdzariat 56) dengan tidak ada keraguan sedikitpun ? Kita bukan apa-apa. Kita ini miskin lagi dina papa, bukan orang kaya pemilik harta. Kita kaya tetapi bukan pembuat harta. Kita cuma makhluk bernyawa sama dengan lainnya. Kita makhluk pinjaman yang tunduk atas segala titah yang tak mungkin dilupakan begitu saja. Kita nggak memiliki apa-apa, makhluk yang banyak dosa, yang selalu dibuai mimpi dan nista. Kita juga kerap mendatangi mara bahaya yang seharusnya dihindari. Yang selalu tak puas dan membanggakan diri. Yang berego tinggi dan tak pernah mau mengalah. Yang kerap menyalahkan orang lain tetapi tak pernah mengakui kesalahan sendiri.
Allah telah mentakdirkan kita lahir tanpa membawa sehelai benang pun dan tanpa pengetahuan. Tiada satu hal pun yang kita ketahui. Ingat, yang kita lakukan cuma bisa nangis dan merintih. Setelah mengarungi samudera yang begitu luas, kita pun lahir. Lahir dalam keadaan polos ibarat kertas putih yang masih bersih dan belum dicoreti apapun. Cuma sebongkah iman di hati yang kita ijabkan waktu dalam kandungan ibunda. Itulah yang kita bawa ke dunia. Namun sayang, kita nggak pernah mau menyadarinya apa yang telah hadir bersama kita. Sepertinya kita melupakannya begitu saja.
Ingatlah manusia. Kita bukan apa-apa. Kita cuma tanah kering berbau busuk dan hitam kelam, jelek lagi menjijikkan (Al Hijr 26) Kita cuma tanah kering. Kita hanyalah air yang hina (Al Murshalat 20), setetes mani yang terpancar dan bercampur (Al Insan 2). Kita cuma tanah. Tanah........ dan akan kembali menjadi tanah lagi (Al Anaam 2).
Kita bukan emas atau permata yang selalu dibangga-banggakan oleh segala makhluk, dicari-cari setiap orang meskipun banyak halangan yang merintang, dan dipuja setinggi bintang di langit biru bagai artis tiga zaman . Kita bukanlah bidadari atau dewa yang kerap diagung-agungkan oleh pemujanya. Bukan, sekali-kali bukan. Kita hanyalah makhluk yang dicipta sebaik-baik bentuk. Bentuknya baik tetapi bukanlah istimewa. Istimewa tetapi bukanlah segalanya. Bentuknya sama namun ada beda. Beda tetapi bukan berarti kita lebih hebat dari yang lainnya, dan bukan pula kita lebih kuasa. Kita diberi kekuasaan tetapi bukan penguasa yang bisa mengatur sekehendak hatinya. Kita diberi kekayaan yang melimpah ruah tetapi bukanlah pemilik aslinya.
Kita adalah makhluk yang kerap meminta kepada-Nya dengan merendah diri dan rasa takut (Al A’raf 205) dan bukan meminta kepada yang lain. Kita juga adalah pengemis yang lebih parah dari pengemis aslinya. Lantas, mengapa pula kita harus menghina mereka ? Mengapa pula kita harus bangga, loba, tamak, dan memamerkan diri kita dengan kesombongan, keangkuhan, kepongahan, dan kerakusan ?

Sadarilah kita siapa
Sadarilah bahwa kita tak memiliki apa-apa, nggak punya apa-apa, sedikit pun kita nggak punya. Jangankan berlebih, setetes saja kita nggak punya. Kita diciptakan dalam ketakberdayaan. Kita bukan apa-apa walau punya suami, istri, anak, dan harta benda. Kita bukan apa-apa walau kita cantik ataupun ganteng bak bintang layar kaca. Semua itu hanyalah barang pinjaman, barang yang bisa luntur dan habis terkikis termakan waktu, yang sewaktu-waktu akan diambil lagi oleh pemiliknya dan sebagai cobaan (At Taghabun 14) bagi kita agar kita sadar akan keberadaan kita sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan, makhluk yang harus ingat kepada Allah setiap waktu di mana pun dan kapan pun kita berada ( Annisa 103).
Ingatlah, dulu kita nggak ada, nggak berwujud, nggak berbentuk, lalu diadakan, diciptakan, dan dibentuk. Semua bukan kehendak kita, bukan diri ini penyebabnya walau kita berkeluarga pada waktu yang ditetapkan. Semua itu karena Allah, bukan kemauan emak atau ayah kita. Biar emak atau ayah berupaya, tanpa kehendak-Nya kita tak mungkin hadir ke dunia ini. Karena Allah jua kita ada dan diciptakan. Karena Allah pula kita hidup, besar, dan dimuliakan. Karena allah pula nantinya kita dihinakan. Yakinlah dan percayalah semua itu terjadi tanpa kita ketahui namun harus kita pikirkan, kita yakini seyakin-yakinnya sebagai orang yang benar-benar beriman kepada-Nya.
Sekarang, sudahkah kita renungkan itu semua ? Sudah sadarkah kita ini siapa? Tanyalah pada diri kita masing-masing. Jangan tanyakan apa yang telah diperbuat buat orang lain, tetapi pernahkah kita sadari adakah yang kita perbuat itu menyadarkan akan pengetahuan kita tentang diri kita ini siapa ? Sudahkah kita menyayangi diri kita sendiri ?Apakah sudah seimbang yang kita perbuat untuk jasmani dengan rohani ?
Semua jawaban itu terpulang pada diri kita sendiri karena kita bukan apa-apa. Kita makhluk yang tiada daya, namun harus berdaya upaya agar menjadi manusia yang benar-benar manusia yang memiliki nurani sejati dan bukan sebagai orang yang berkawan nafsu belaka. Sekali lagi kita bukanlah apa-apa.

"Telah dimuat di SKU haba Rakyat, Langsa-Aceh, Indonesia, edisi 93 Minggu Pertama April 2010, hlm 7

Guru, Tantangan, dan Harapan Dalam Era Modern




Sejak mula pun orang selalu membayangkan suatu yang aneh, guru itu apa sebenarnya. Apakah hanya sekedar mengajar di depan kelas saja ? Apakah tugas guru tidak ada yang lain selain mengajar ? Ternyata tidaklah demikian halnya. Guru adalah orang yang amat menyenangkan dan membanggakan bagi siswa dan masyarakat sekeliling kita. Guru merupakan teladan bagi siswanya yang mampu menghidupkan nilai rasa yang tumbuh dan berkembang dalam diri anak. Kehadiran guru merupakan suatu kebanggaan. Kebanggaan yang didapat tidak hanya sebatas mata memandang, namun mampu menembus dinding teguh sekeras raga manusia sampai ke lubuk hatinya yang paling dalam.

Seorang guru berbakti di tengah kehidupan masyarakat penuh dengan tantangan dan ujian sebagai bukti pengabdian pada Rabbul Izzati. Pengabdian yang bukan hanya 24 jam, tetapi pengabdian yang tiada henti walau telah sampai ke titik akhir kehidupan. Keberuntungan yang didapat pun tidaklah hanya sebatas kepuasan materi semata, melainkan kepuasan batin yang dapat menenangkan hidup insan guru sampai ke akhirat kelak.

Kini orang pun berlomba-lomba menjadi guru karena benarlah guru itu seorang yang bahagia. Guru tidak hanya digugu dan ditiru, tetapi guru merupakan insan yang memang benar-benar dicintai banyak orang, terlepas dari segala kelebihan atau kekurangannya.

Siapa pun tidak bisa memungkiri bahwa guru adalah orang nomor satu dalam hidup dan kehidupan anak manusia di mana pun berada. Seorang guru pembuka jalan hidup seseorang untuk meraih kemenangan bukanlah cuma selogan, melainkan suatu tindakan nyata. Kalau tidak percaya, tanyakanlah hal itu pada diri kita masing-masing. Adakah orang yang sukses tanpa dibimbing seorang guru ?

Sebagai bangsa yang merdeka yang melaksanakan kewajiban terhadap nusa dan bangsa, sudah tentu masyarakat dan orang-orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan bersungguh-sungguh memperhatikan masalah pembangunan negara dan masyarakat. Untuk membangun kiranya diperlukan pengetahuan, tenaga ahli, dan orang yang sadar akan tugas dan jabatan yang diembannya, dan pemimpin yang bertanggung jawab sehingga melahirkan putra-putra terbaik bangsa yang mampu bersaing dalam era modern ini.

Sebagai orang yang turut bertanggung jawab atas kelangsungan pembangunan bangsa, guru memiliki tugas yang tidaklah ringan bahkan dapat dikatakan lebih berat dari pekerja lainnya. Beratnya tugas guru karena yang dihadapinya bukanlah boneka robot yang bisa diutak-atik dan langsung bisa selesai diperbaiki, melainkan insan yang pandai berfikir, berestetika, dan memiliki ajaran agama yang tinggi. Hal itu sudahlah pasti disadari betul oleh seorang guru yang memang benar-benar berjiwa guru, yang hatinya telah terpaut pada tugas yang mulia ini, dan merupakan suatu kehormatan yang tiada banding, tidak bisa digantikan dengan uang seberapa pun banyaknya, walau menumpuk bagai gunung sekalipun, saat seorang guru bertatap muka dengan peserta didik membagi berbagai ilmu dan nilai pendidikan.

Guru tidaklah hanya sekedar mentransfer pengetahuan belaka, namun melaksanakan kegiatan mendidik rasa tanggung jawab yang berkaitan dengan sikap dan prilaku insani. Guru mempersiapkan peserta didik bagaimana ia harus belajar, mempelajari, mengkaji dirinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang haus akan pendidikan, dan bagaimana siswa belajar menghadapi hidup yang penuh tantangan.

Rasa tanggung jawab dalam diri anak dapat tumbuh dan berkembang tergantung pada bagaimana seorang guru mengakomodasikan dirinya dalam menjalankan fungsinya di kelas dan guru melaksanakan kegiatan pendidikan mengarah pada tujuan mempertinggi moral, terutama dalam era maju saat ini. Hanya mereka yang bermoral tinggi dan kuatlah yang dapat melakukan tugas suci membangun bangsa ini.

Dalam melaksanakan fungsinya, guru mendidik siswa dengan menerapkan berbagai macam metode bagaimana siswa belajar dengan mengatur dirinya sendiri dan mencari pengetahuannya dengan menggunakan fikirannya sendiri. Murid diberi kepercayaan penuh untuk melakukakan kegiatan belajar, adanya keleluasaan untuk bertindak namun masih dalam koridor pembelajaran menurut adat kebiasaan (azas kemerdekaan dalam ajaran Tamansiswa) dengan memperhatikan tertib damainya kehidupan. Di sinilah tugas guru yang paling berat bagaimana siswa diupayakan mengembangkan apa yang dimilikinya sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk dan disesuaikan dengan keadaannya masing-masing. Anak tidak lagi dipaksa melakukan sesuatu atau terus-terusan dituntun dari depan. Guru menyingkirkan segala apa yang merintangi jalan anak untuk maju. Bila anak tidak dapat menghindarkan diri dari bahaya yang mengancam keselamatannya, seorang guru akan turun membantu memecahkannya. Guru mendidik tidak lagi menggunakan kekerasan, paksaan, intimidasi seperti masa dulu. Sebab bila itu terjadi pada masa kini, anak bisa saja tertib namun ketertiban itu dapat menimbulkan kegelisahan atau menjauhkan ketentraman. Ketertiban yang demikian tidak akan langgeng. Jika si guru tidak ada, maka kelas akan kacau, anak tidak terdidik menjadi anak-anak yang berjiwa tertib damai, mereka akan menjadi penakut dan rendah diri. Inilah yang senantiasa dijaga dan dihindari oleh guru saat mendidik di sekolah.

Terlebih lagi dalam era modern saat ini. Tugas dan tanggung jawab guru semakin berat. Ibarat memikul beban yang beratnya seberat gunung menjulang. Seberat apapun tugas itu, guru akan memikul dan melaksanakan dengan sangat hati-hati. Di satu sisi guru harus menerapkan didikan yang tepat sesuai dengan kodrat alamnya anak, di sisi lainnya guru berupaya semaksimal mungkin memilah dan menyelaraskan nilai-nilai hidup yang ada di lingkungan anak dengan segala perkembangan arus modernisasi melalui berbagai media masa yang dapat mempengaruhi kehidupan anak itu sendiri.

Di lain pihak, kewajiban guru terhadap negara tidaklah berbeda dengan warga negara Indonesia yang lainnya. Salah satu kewajiban sebagai warga negara adalah mempertahankan nilai budaya. Dengan predikat sebagai panutan masyarakat, maka sangatlah tepat bahwa seorang guru mampu memberi teladan kepada masyarakat dalam upaya melestarikan nilai budaya bangsanya itu. Pada gilirannya, dengan penuh kesadaran pula, masyarakat pun ikut melestarikan budaya bangsanya. Inilah tugas guru yang amat berat dalam dunia pendidikan sekarang ini.

Guru dan pendidikan ibarat lepat dengan daun. Keduanya tidak mungkin bisa terpisahkan. Bila kita membicarakan soal pendidikan, yang jadi sendi pembangunan masyarakat, dengan sendirinya kita berhadapan dengan masalah guru. Di tangan guru terletak sebagian besar baik buruk jalannya roda pendidikan. Oleh karena itu, peningkatan kualitas guru harus benar-benar jadi perhatian serius institusi pemerintahan. Masyarakat di tanah air khususnya lembaga yang mencipta kader pahalawan tanpa jasa, harus dapat melahirkan guru yang berimajinatif, kreatif, edukatif, yang mengerti benar tugasnya sebagai pendidik dan paham akan tanggung jawabnya atas jabatan yang dipegangnya itu.

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional dan demi menciptakan insan didik berkualitas dan bertaqwa, maka setiap insan pendidik mau tidak mau harus memandang jabatannya itu sebagai jabatan kehormatan yang tidak dapat diukur dengan besar kecilnya penghasilan setiap bulannya. Kita pun menyadari bahwa pada umumnya gaji guru terbilang rendah dan tidak sesuai dengan kedudukannya dalam masyarakat. Di sini tak berarti guru harus menderita. Pendek kata, jangan sampai lebih parah dari pegawai lainnya. Tetapi, selama belum mencapai kemakmuran, guru hendaklah bersabar dan sederhana.

Masyarakat pun harus sadar dan menghargai guru sebagai mana mestinya, memberi kedudukan yang terhormat kepadanya. Bila kita sebagai anggota masyarakat melakukannya, maka penghargaan yang diberikan itu akan memperkuat rasa tanggung jawab guru dalam melaksanakan pengabdiannya pada tanah air tercinta. Berbahagialah anda para guru yang telah mendarmabaktikan diri pada kehidupan anak manusia, yang menginsyafkannya dan memimpin kegembiraan dalam belajar.

Berhubung guru adalah spesialis yang paling berharga, maka pekerjaannya hendaklah diorganisasikan dan dibantu sedemikian rupa untuk penghematan waktu dan tentunya tenaganya sendiri. Hal ini begitu penting mengingat perencanaan dan pengelolaan yang efisien memungkinkan terciptanya kondisi belajar yang sehat, dari semua sumber daya yang tersedia, bila memungkinkan dengan teknik-teknik komputerisasi yang akan dapat mengimbangi lajunya teknologi masa kini, sehingga si guru tidak ketinggalan dengan siswanya sendiri yang konon lebih dulu maju.

Seiring dengan kemajuan zaman, derap langkah guru dalam mengemban amanat rakyat untuk mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada, maka peran serta guru dalam kehidupan sosial hendaklah didorong untuk kepentingan pengembangan kepribadian guru, jasa pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan. Perwujudan pikiran, perasaan, dan kehendaknya untuk kemajuan suatu bangsa, yang diorganisirnya dalam kebijakan pembelajaran di kelas, penting diciptakan untuk mempertahankan nilai luhur kebangsaan.

Dalam upaya pelestarian nilai budaya yang ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat, sosok guru dianggap mempunyai kelebihan dibandingkan dengan warga masyarakat yang lainnya karena dapat menggunakan pelbagai kesempatan untuk memberikan penjelasan kepada lapisan masyarakat tentang pentingnya nilai pendidikan yang kian berkembang. Keterangan guru dapat menghilangkan keragu-raguan sikap masyarakat terhadap kesan negatif masyarakat pada nilai-nilai pendidikan yang ada di lingkungan masyarakat itu sendiri.

Semua pihak hendaknya memberikan jalan kemudahan terhadap guru yang menjalankan fungsi gandanya tersebut. Sebab, siapa yang ingin tahu harga suatu bangsa yang sebenar-benarnya, tidak mungkin jadi jika tidak kenal pada kebudayaannya. Itulah sebabnya, maka seorang guru yang kenal betul akan budayanya dan sadar tentang tinggi nilai budaya bangsanya, akan hilanglah rasa kurang berharga dari bangsa lain. Dengan demikian maka, semua guru hendaknya mendorong anak untuk mengenal, menghidupkan, dan menambahkan kemajuan kebudayaan bangsa yang tinggi itu, terutama yang tumbuh dari perasaan anak itu sendiri.


*“Guru SD Beprestasi Nasional 2005 dari NAD,
Sekarang mengajar di SMPS Yapena Lhokseumawe”

Belajar dari Hewan Sebagai Refleksi Akhir Tahun

Perjalanan hidup yang panjang ini tiap tahunnya memerlukan perubahan demi perubahan yang terkadang tak pernah terpikirkan oleh kita sebagai makhluk yang menggagas adanya perubahan itu. Pergantian tahun merupakan suatu tanda adanya kemajuan dan kemunduran sesuatu yang kita raih. Banyak hal yang perlu kita gali dari derasnya perubahan zaman yang berlalu di depan mata. Ada nilai positif dan negatifnya yang kerap mewarnai perjalanan panjang hidup kita yang harus kita ambil sebagai ibrah untuk menatap masa depan lebih bermakna.
Masih terngiang-ngiang di benak kita betapa dahsyatnya fenomena alam yang mengguncang dunia Desember tahun lalu. Kejahatan demi kejahatan mengukir angkasa dan menghujam bumi meninggalkan luka yang dalam bagi kita dan generasi mendatang. Sebut saja kejahatan terorisme, premanisme, seksual, korup, perdagangan bayi, menghalalkan segalan cara, dan masih banyak lagi. Lukisan-lukisan dengan tindasan merah menyala itu seakan menghakimi diri kita sendiri yang tengah menatapnya. Kita tidak pernah berbuat demikian tetapi kita turut merasakan dampak yang ditimbulkannya. Kita tidak pernah memikirkan dan membayangkan suatu terjadi karena ulah kita sendiri. Fenomena itu datang begitu cepat. Namun, pernahkah kita berkaca bahwa sesuatu itu ada berasap karena adanya api ?
Ingat, ketahuilah, dan sadarilah sedalam-dalamnya bahwa Allah tidak akan menguji suatu umat jika tak ada sebabnya. Alllah tidak akan menunjukkan kekuasaan-Nya jika Allah tidak menghendakinya demikian. Namun terkadang kita lupa terhadap apa yang telah diperbuat. Kita baru menyadarinya itu setelah semuanya terjadi. Kita baru tergugah hati mengulurkan tangan dan bantuan saat musibah itu datang menghadang. Mengapa bisa demikian ? Sebab kita tidak pernah bertanya pada diri sendiri mengapa orang lain bisa mengapa aku tidak, seandainya ini yang kulakukan apa yang terjadi kemudian, apa untung ruginya, dan sebagainya.
Sebagai bahan renungan bagi kita bahwa fenomena alam dan kekisruhan yang mencuat ke permukaan sampai merenggut nyawa dan banyak perhatian adalah kita penyebab utamanya. Untuk menghilangkan duka dan pelajaran mahal itu Allah sendiri yang mengibaratkannya dengan beberapa hewan ciptaan-Nya untuk kita cermati. Di antara hewan itu adalah merak, bebek, ayam, dan lebah.
Kita pun harus menyadari bahwa merak adalah burung yang amat cantik dan terindah di antara burung yang lain. Tak satu pun burung lain yang mampu mengalahkan keindahannya. Baik warna dan bentuk tubuhnya. Ini semua melukiskan tentang merak yang kerap bertingkah laku penuh dengan tipu daya, kemunafikan, kesombongan, kepongahan, keserakahan, dan yang selalu menganggap lainnya itu lebih rendah dan hina daripadanya.
Dengan bulunya yang indah, merak berkuasa untuk bertindak arogansi ,mementingkan dan membanggakan diri sendiri, menampilkan egoisme secara berlebihan, tanpa pernah memikirkan akibat yang ditimbulkan oleh tingkahnya itu. Terkadang juga, dengan sikapnya yang rada aneh itu, merak bebas leluasa bertindak, sebab yang dihadapinya adalah makhluk kecil yang tak bernyali dan bertaji. Namun di balik itu semua, merak tidak pernah memikirkan dari mana warna tubuhnya yang indah itu berasal. Dia berpikir hal itu bisa saja terjadi dengan sendirinya.
Kita juga harus belajar bagaimana seekor bebek itu hidup dan mengembangkan keturunannya. Bebek merupakan makhluk yang berparuh besar, panjang, dan lebar. Dengan paruhnya itu dia mampu berkelana sebebas mungkin tanpa harus berpikir lebih dahulu untung ruginya suatu pekerjaan yang dilakoninya. Mulutnya yang besar kerap kali menampilkan kebiasaan buruknya. Si bebek terus berkoar panjang lebar membicarakan saudaranya yang lain. Dia tidak akan pernah berhenti manakala mututnya belum terisi makanan lezat.
Dalam melakoni hidup ini bebek .senantiasa mencari makannya ke mana dia suka. Nyosor sana nyosor sini. Dengan paruhnya yang panjang, bebek mampu menembus genangan air yang sangat keruh walaupun banyak rintangan yang dibentengi dengan benteng yang kokoh. Bebek akan melibas semuanya. Yang besar, kecil, bahkan yang bukan menjadi haknya sendiri. Dia akan melakukan dengan segala cara yang menurutnya bisa mendapatkan keuntungan dan makanan yang sangat lezat. Baik itu di tempat basah, maupun di tempat yang kering sekalipun. Bebek akan gembira menyantapnya. Yang baik ataukah tidak sudah tidak dihiraukannya lagi. Yang penting perutnya terisi penuh. Nggak kelaparan dan bisa selamat dari maut. Bebek tidak akan pernah memperdulikan tetangga bahkan saudara kandungnya sendiri meskipun itu dalam keadaan sakit atau merana sekalipun.
Lain halnya dengan ayam jantan. Makhluk yang satu ini kerap pula berubah wajah dan prilaku. Si jantan dapat menjelma jadi manusia topeng yang aneh. Dialah makhluk bertopeng yang memiliki sejuta wajah. Terkadang ia baik, lain hari bisa berbuat nekad. Jika sedang baik, makanan kan dibaginya sama rata. Bahkan ia merelakan tidak makan. Buah hatinya akan dilindunginya setengah mati. Makhluk seperti ini akan mempertaruhkan raganya demi cinta dan kasihnya. Ayam jantan akan bekerja sekuat tenaga. Suaranya yang keras dan lantang mampu mengejutkan seluruh isi bumi. Gara-gara dia, semua bisa terjaga dari mimpi panjang.
Jika kenekadan si ayam jantan mencuat, semua akan dihajarnya habis-habisan dengan nafsu bejadnya yang luar biasa. Dia akan menantang lawan dengan caranya sendiri, merusak, dan menghancurkan segala penghalang di depannya dengan cara kasar dan tak berperasaan. Dia akan libas semuanya. Apakah yang kecil atau anak kandungnya sendiri, tua, maupun muda akan dilalapnya, dibuainya dengan mengumbar janji palsu dengan imbalan yang banyak, dan dia nggak takut walau dengan raja sekalipun. Hukuman baginya merupakan suatu hal yang dianggap kecil, sepele, dan tidak berarti.

Hal itu tentu bertolak belakang dan berbeda jauh dengan lebah. Dialah makhluk yang amat bersih cara hidupnya. Dia nggak mau berbuat curang, dia tidak serakah, tidak egois, dan amat mencintai sesama makhluk walau berbeda ras. Tempat makannya pun tidak sembarangan. Bukan dari periuk emas atau permata. Tidak, hanya dengan tempat sederhana, tempat yang bersih dan jauh dari kotoran najis.
Lebah tidak pula suka menggoda atau mengganggu ketentraman tetangganya. Karena itu merupakan suatu hal yang amat dilarang dalam lingkungan kerajaannya. Makhluk ini begitu patuh dan taat pada titah rajanya. Ia menerima apa adanya. Tidak banyak meminta, malahan lebih banyak memberi. Tidak pernah membantah apalagi menyakiti Pekerjaan dilakukannya dengan penuh kesabaran dan percaya diri, selesai tepat waktu, dan tidak pernah molor. Mereka senang berkumpul dan membagi rezeki.
Bila kita cermati benar prilaku binatang atau hewan tersebut, tentu kita akan bertanya pada diri sendiri, perilaku yang mana ada pada kita saat ini. Menghadapi tahun mendatang, kita dapat mengubah peradaban yang tak sesuai dengan harkat dan diri kita , jangan lagi kita saling menyalahkan, mengkambinghitamkan, membalikkan fakta, dan merasa kita yang paling benar, merasa kita yang paling bersih. Sekali-kali tidaklah demikian, tetapi mari kita isi dengan sesuatu yang penuh makna, melahirkan kasih sayang satu dengan lainnya, menumbuhkan sikap mempercayai dan menghargai sebagaimana Allah telah mengajarkan umat-Nya terdahulu.

Sabtu, 03 Juli 2010

SANG JUARA NYANYI YANG RENDAH HATI



Belajar dan bernyanyi adalah dua mata kehidupan yang tidak bisa terpisahkan. Sejak kecil lagi, ketika masih usia Taman Kanak-kanak (TK), sang jawara ini memang telah dibekali kegiatan tarik suara oleh ayahnya sendiri. Tidak hanya itu, pelajaran di sekolah pun tidak pernah dilupakan. Keduanya sama pentingnya, seni adalah kegiatan tambahan sebagai pembuktian bahwa kita memiliki potensi yang diberikan Allah, dan belajar merupakan pintu gerbang menuju kesuksesan di kemudian hari kelak, keberhasilan yang diraih ini adalah berkat doa ayah bunda, demikian pengakuan Farly Andhareshi kepada haba Rakyat saat berbincang-bincang ditemani ayah dan bundanya di kediamannya di Jalan Plaju No 09 Batuphat Lhokseumawe, Kamis (10/6) malam.

Baru-baru ini, siswa kelas VII-1 SMP Swasta Yapena Lhokseumawe ini berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih predikat terbaik dalam lomba vocal solo di ajang FLS2N tingkat provinsi Aceh tahun 2010. Keberhasilannya ini bukanlah yang pertama bagi Farly, anak semata wayang pasangan Ir. Wesli M.T. dan ibu Indun Parahfatini ini. Banyak sudah prestasi yang ditunjukkannya sejak dari ketika masih TK dahulu. Di usia yang begitu muda, lelaki penyuka soto ayam bersantan ini kerap mendapatkan juara nyanyi. Lihatlah, juara pertama menyanyi solo antar murid TK se Kota Lhokseumawe tahun 2002-2003, juara pertama vocal solo dalam FLS2N Provinsi Aceh tingkat sekolah dasar tahun 2008, tampil menyanyi solo pada upacara 17 Agustus 2009 di Istana Negara atas undangan Presiden Republik Indonesia sebagai penyanyi cilik Gita Bana Nusantara.

Teman kita yang gemar olahraga basket dan renang ini ternyata tidak hanya jago menyanyi, Farly juga peringkat pertama di kelasnya waktu SD. Luar biasa, juara satu terus dari kelas satu hingga kelas enam. Bahkan di tingkat sekolah menengah pun dia termasuk dalam tiga besar. Juara pertama lomba pidato tingkat SD tahun 2007 pun pernah digenggamnya. Juara pertama dai cilik tingkat Kota Lhokseumawe tahun 2006, dan karnaval hari besar Islam baik di tingkat lingkungannya maupun tingkat kota Lhokseumawe tahun 2006.

Meskipun telah banyak prestasi yang digapainya khususnya bidang tarik suara, lelaki yang memiliki cita-cita menjadi insinyur teknik sipil seperti ayahnya ini tetaplah rendah hati. Semua keberhasilan ini merupakan anugerah Illahi yang harus kita syukuri. Kerendahan hati itu tetap ditunjukkannya manakala ia ajak teman untuk saling berbagi pengalaman dalam hal bernyanyi dengan teman seusianya. Bahkan tidak segan-segan membentuk kelompok band cilik di kediamannya. Semua itu dilakukan dengan senang hati. Meskipun juara, Farly akan tetap biasa saja, mudah-mudahan bisa berhasil terus khususnya dalam pelajaran di sekolah seperti waktu SD dulu, itulah sepenggal harapan Ir. Wesli sebagai orang tua terhadap anaknya yang telah menunjukkan keberhasilan.

Atas prestasinya ini, pelajar yang bertubuh agak gempal ini akan mewakili Aceh ke ajang FLS2N tingkat nasional tanggal 14 Juni 2010 mendatang di Surabaya. Menghadapi kegiatan tingkat nasional tersebut, Farly tentunya telah menyiapkan diri dengan berlatih serius untuk membanggakan kedua orang tua, sekolah, dan nama daerah. Semoga berhasil dan berkembang lebih baik dari hari ke hari, ucapnya sembari tersenyum mengakhiri perbincangan dengan haba Rakyat di kediamannya.

"YAPENA CERAHKAN KINERJA DI KALANGAN GURU"

Untuk menumbuhkan sekaligus meningkatkan etos kerja yang islami di kalangan guru dan pegawai serta menghasilkan prestasi kerja yang dapat memuaskan semua pihak, Yayasan Pendidikan Arun (Yapena) mengadakan kegiatan pencerahan kinerja guru bernuansa islami di aula SMP Swasta Yapena Jln Cilacap Batuphat Lhokseumawe pada Jumat (7/5)
Sasaran yang ingin dicapai melalui kegiatan ini antara lain untuk pembinaan dan penambahan pengetahuan agama bagi guru dan pegawai, diupayakan semakin menimbulkan semangat baru dalam bekerja dan kehidupan yang benar menurut ajaran Islam, demikian antara lain harapan yang dikemukakan Direktur Pendidikan Yapena Bachtiar Yusuf saat memimpin acara pencerahan di depan 127 orang guru dan pegawai Yapena.
Kegiatan yang melibatkan guru TK, SD, SMP, SMA, dan pegawai Yapena ini dimulai pukul 14.00 menampilkan pembicara Dr. Hasan Basri, MA dari Jakarta. Beliau menyampaikan beberapa hal yang harus menjadi perhatian bagi setiap insan yang bekerja, antara lain potensi kerja, cakupan ajaran Islam dalam bekerja secara umum, menumbuhkan budaya kerja yang ikhlas, hirarki nilai kerja, semangat kerja, akuntabilitas, dan peningkatan kerja.
Ditambahkannya bahwa dalam bekerja seseorang itu haruslah mengaitkannya dengan Islam tempat bersumber demi keberhasilan yang hakiki, antara lain: 1 ajaran Islam meliputi iman, ilmu, dan amal haruslah benar-benar dipadukan. Perpaduan ketiga aspek ini melahirkan muslim yang dinamis, kreatif, dan inovatif. Iman sebagai pondasi awal, sedangkan ilmu adalah penuntun dalam beramal. Amal tanpa iman akan sia-sia. Ilmu tanpa amal akan hampa, 2 Islam mendorong umat agar senantiasa meningkatkan kinerjanya. Karena itu, dalam setiap amal baik akan diberi reward olah Allah, 3 bekerja yang benar dengan tepat waktu, sesuai program yang disusun sistematis dan berdasarkan ilmu yang dimiliki, professional, dan bekerja karena cinta pada pekerjaannya, 4setiap bekerja hendaklah diniatkan ikhlas kepada Allah, bekerja dengan gairah kerja yang tinggi, memiliki visi ke depan terhadap setiap perkerjaan yang dilakukan, bekerja sesuai panggilan jiwa, dan bekerja untuk mendapatkan prestasi baik untuk diri sendiri maupun orang lain
Acara yang digagas Yapena berakhir dengan sesi tanya jawab, di antaranya M Yusan Riyanto mengajukan pertanyaan bagaimana menguatkan spiritual Islam dalam pendidikan, apa yang harus dilakukan jika pekerjaan yang dikerjakan tidak sesuai dengan keahlian, serta Syahabuddin menginginkan integritas ilmu dengan islamisasi sains yang dijawab nara sumber sesuai dalil dalam Al Quran yang sungguh memuaskan peserta.

Permataku

Permata Hatiku

Permata hatiku
Bangunkan jiwamu
Jangan terlelap
Jangan terbuai
Akan kisah belum pasti

Permataku
Langkahmu dalam tanganmu
Langkahmu selamatkan hidupmu
Langkahmu salah jerat dirimu
Hingga terduduk lesu
Sesali diri suratan tangan sendiri


Ingat siraman kasih
Dari bapak ibumu tak berpunya
Buat jiwamu
Dalam ketenangan batin selalu

Ingat permataku
Ingat Tuhanmu
Pembuka jalan nasibmu
Hingga citamu tergenggam kalbu


Lhokseumawe, 01-02-2010
12.15

Pak Zainal Guru Bahasaku

Pak Zainal
guruku walikelasku guru bahasaku
yang mahir bermain kata
yang mahir lahirkan sastra
di SPG Negeri satu sekolah tercinta

Pak Zainal guruku
adalah hati yang bicara
adalah hati tebar pesona
buatku mutiaramu
buatku kata sastramu
hingga aku
ikuti jejakmu
menuang kata di lembar putih bermakna

Pak Zainal guruku
suatu hari.........
guruku ajak kami
aku, Ibnu, Saiful, dan Agus
perbaiki rumah guruku sendiri
aku berbunga hati
andai kini terulang lagi
aku ingin ringankan guruku lagi
memecah lantai semen seperti dulu
bekerja berkawan canda
dengan guruku tercinta
di malam sepulang sekolah
hingga tubuh serumpun basah
pagi hari menyemen lagi
seperti tukang yang asli
ah..... indah sekali
hari yang tak terganti
waktu makan berbagi-bagi
di bilik guruku sendiri

Binjai, Sumut, 11 Februari 2010
10.05

Pak Syamsuardi

Pak Syamsuardi...........
di mana jejak bayangmu kini
tak tertangkap mata ini
kutanyakan ini
karena cahayamu membekas di hati

Pak Syamsuardi...........
aljabarmu........aljabarmu..........
buatku ingat padamu
yang puji aku
yang tepuk pundakku
yang tanyai aku
waktu belanja buku di toko cina dulu
karena sayang padaku

Pak Syamsuardi.........
guru terhebatku di SMP dua
yang terpatri dalam jiwa
hingga lilin tak nyala lagi

Binjai, Sumut, 11 Februari 2010
09.45

Pak Malem Rasyidi

Pak Malem Rasyidi........
guru agamaku yang teliti
tak pernah berkeluh
ajari aku agama yang suci

adalah jiwanya
buatku terpesona
adalah jiwanya
penerang hati kala duka

pak Malem Rasyidi.........
teguranmu kuingat selalu
sampai kini
kasihmu ada dalam hatiku

pak Malem.........
bijak bicara
lembut menggoda
dalam paying SMP dua
binjai kota tercinta
setiap Sabtu, Senin, dan Selasa
menempaku jadi orang berharga
menempaku taat pada-Nya
menempaku patuh ibu bapa
hingga kini
siraman kasihmu
terpatri kuat dalam hidupku

Binjai, Sumut, 11 Februari 2010
09.10

Pak Darsono Kepala Sekolahku

Suatu hari
guruku cerita lagi
dengan muatiara penuh arti
buat kami sadar diri

Pak Dar panggilan akrab guruku
bijak menghias hidup selalu
tanpa dirimu
hidup ini tak menentu

Pak Dar.........
Pak Dar.........
panutanku di SD sebelas
didik aku tak malas
jadilah aku anak cerdas

Pa Dar..........
Pelitaku penuh sabar
tanamkan nurani dengan nur Illahi
hingga aku percaya diri

Pak Dar.........
adalah jiwamu tentramkan hatiku
antarkan aku
raih cita-citaku

Binjai,Sumut, 10 Februari 2010
07.30

"Hari Gembira Siswa TK Yapena 2010"



Gembira, bersuka ria, kelincahan, keluguan, dan kelucuan mewarnai wajah imut- imut siswa-siswi Taman Kanak-kanak (TK) Yapena saat mereka tampil dan menikmati satu acara Hari Gembira Tutup Tahun Pelajaran 2009/2010 dan wisuda kelas akhir dengan berbagai macam tarian, nyanyi, dan gelak lagu di Multi Purpose Building Batuphat Lhokseumawe, Sabtu (12/6)

Anak-anak TK Swasta tersebut begitu menikmati masa-masa kecilnya dengan berlagak gaya di atas panggung tanpa harus malu-malu. Dengan kepolosan dan keluguannya siswa-siswi yang tengah tampil mampu memukau hadirin yang memadati gedung multi. Bahkan, begitu mendapat tepuk tangan yang bergemuruh, mereka kian pasang aksi sembari mengumbar senyum keramahan.


Pada kesempatan itu, Direktur Pendidikan Yapena Drs. Bachtiar Yusuf, MBA memberikan ucapan selamat jalan pada siswa TK Yapena yang sebentar lagi akan menuju ke jenjang pendidikan di sekolah dasar dengan harapan mereka bisa lebih baik lagi dari sekarang. Sementara itu Kepala TK Yapena Cut Meitylizar memberikan semangat baru kepada anak-anak didiknya untuk meraih cita-cita yang diinginkan dengan banyak belajar, patuh kepada ayah ibu, dan bersikap baik di mana saja.

Hari gembira TK Yapena yang dipandu ibu guru Magdalena ini turut dihadiri Kepala UPTD Muara Satu Ladon, Direktur Pendidikan Yapena, Kepala-kepala sekolah SD, SMP, dan SMA, Komite Sekolah TK, serta orang tua siswa, diisi dengan pembacaan urat Al Fatihah oleh Zulfikar dan Rizka Tri Hasanah membacakan saritilawah dan tarian ranub lampuan diawal acara, kemudian tarian senam ceria, nyanyi kelompok A, tari kreasi Pom-pom, sajak, tarian Bungong Jeumpa, dan nyanyian kelompok B, juga mewisuda 56 siswa dan memilih 6 orang siswa tebaik di antaranya 1 Jaya Rifka Safira 2 Zulfikar 3 Jihan Balqis 4 Gilang Tri Anggara Dandika 5 Nur Fadila Salsabila 6 Rizka Tri Hasanah, masing-masing mendapatkan cindera mata berupa hadiah dari Kepala TK Yapena Cut Meitylizar. Semoga dengan keberhasilan ini mereka tidak cepat puas, anak-anak bisa terpacu lagi dalam belajar, demikian kesan yang disampaikan Yusmanidar mewakili guru-guru TK di sela-sela acara kepada haba Rakyat.


Ketika menyampaikan pesan dan kesannya pada acara wisuda, Yusmanidar banyak mengucapkan terima kasih kepada orang tua siswa yang telah mau menyekolahkan anaknya di TK Yapena. Mantan kepala TK 1 ini berpesan agar siswanya patuh terhadap nasihat orang tua di rumah, ayah ibu juga dapat mendidik anak-anak dengan pengajaran yang baik seperti kisah Umar yang disampaikannya. Dulu anak TK itu hanya bernyanyi, makan, dan pulang. Sekarang tidak demikian. Mereka adalah anak yang serba ingin tahu, biarkan mereka bermain sambil belajar untuk mengembangkan kognitifnya, psikomotorik, dan sosial budayanya sendiri. Jangan ada paksaan dalam mendidik anak, jika itu yang terjadi, maka anak akan menjadi takut, tidak berani, dan ragu-ragu.


Di acara terakhir, penyerahan piagam wisudawan dilkukan oleh Direktur Pendidikan Yapena setelah ucapan terima kasih Ikramuddin selaku wali murid kepada dewan guru TK Yapena sekaligus mengajak para orang tua untuk tetap mensyukuri nikmat setelah melihat perkembangan anak-anak dalam menerima semua materi didikan di sekolah yang ditampilkan saat acara wisuda ini.

"SMP YAPENA LHOKSEUMAWE ADAKAN PERPISAHAN"




Demi sebuah cita-cita yang agung yang akan dipersembahkan kepada ayah bunda,tanah air, dan Negara tercinta, perpisahan antara guru dengan siswa kerap terjadi di penghujung tahun ajaran kelas akhir, Sabtu malam (1/5) SMP Swasta Yayasan Pendidikan Arun (Yapena) mengadakan acara perpisahan khusus bagi siswa kelas IX di Multi Purpose Building, Batuphat, Lhokseumawe.

Dalam amanatnya di hadapan management PT Arun, Bupati Aceh Utara, Pengawas Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe, Komite Sekolah, orang tua siswa, dan Kepala – kepala sekolah, para guru, serta siswa kelas VII, VIII dan IX, Kepala SMP Swasta Yapena Drs. Mukhlisuddin, M.Pd mengatakan bahwa tahun ini siswa kelas IX yang dilepas sebanyak 139 siswa terdiri dari 62 siswa laki-laki dan 77 siswa perempuan.

Beliau juga berharap agar para siswa yang nantinya lulus dan melanjutkan pendidikannya di sekolah SMA di mana pun, tetap menjaga nama baik almamaternya dengan menunjukkan prestasi terbaik yang dapat membanggakan orang tua dan sekolah. Persiapkan diri sebaik mungkin dengan terus giat belajar demi keberhasilan masa depan anak-anak sendiri.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Pendidikan Arun Ridwan Ishak mengucapkan selamat pada siswa yang telah menyelesaikan pendidikannya di SMP. Berbahagialah para siswa yang telah menyelesaikan pendidikan dengan bekerja keras. Tetapi, janganlah kalian terlarut dengan kebahagiaan, sebab tantangan ke depan lebih besar dan berat. Di SMA nantinya anda dituntut untuk lebih keras dalam berjuang, dengan mengedepankan tanggung jawab secara penuh, dan lebih focus dalam belajar.

Selesai acara sambutan dilanjutkan dengan penyerahan bungong jaro dari wali murid yang diwakili Ketua PWP PT Arun Sahara Fuad yang diterima langsung Kepala SMP Swasta Yapena Drs. Mukhlisuddin, M.Pd.


Perpisahan ini melahirkan kenangan yang mendalam seumur hidup bagi siswa dan guru. Tepuk riuh membahana memecah kensunyian manakala acara kesenian dipertunjukkan. Kesenisan merupakan salah satu wahana bagi manusia untuk mengekspresikan diri. Kesenian juga memeiliki posisi yang strategis dalam dunia pendidikan. Melalui kegiatan seni siswa akan mampu mengasah kepekaan hati dan nurani, yang pada akhirnya akan memperhalus budi pekerti, benar-benar ditunjukkan oleh para siswa yang mengisi acara Kreativitas Seni Siswa Yapena. Berturut-turut mulai dari tari persembahan Ranub Lampuan di awal acara pembukaan, Silmi Mubarak dan Brass Band melantunkan lagu Hari Ini, duet vocalis bintang lagu ciik Aulia Munira dan Farley Andareshi lagu Ketika Cinta Bertasbih, quartet Yeyen dkk dengan Mahadaya Cinta, tari saman, canden, dan rapai’I geleng, Ryan Band berlagu Rindu Setengah Mati, Melepasmu dari Ella Band, ditambah dengan gerakan Guard Show asuhan koreografer terbaik nusantara Erwin Safruddin yang semakin memukau hadirin, Letoy persembahan Husnan Zuhri dan Pelan-pelan Saja vocalis Aulia Munira dari Silmi Band ditutup kolosal siswa kelas IX.
Selesai acara kesenian, seluruh siswa , management PT Arun, para guru, dan orang tua siswa foto bersama sebagai kenang-kenangan peserta didik selama duduk di bangku SMP.

OSIS SMA YAPENA LHOKSEUMAWE ADAKAN PERPISAHAN

Perpisahan adalah suatu hal yang mesti dilalui bagi semua orang, terlebih bagi mereka yang masih duduk di bangku sekolahan. Kegiatan tahunan ini kerap dilakukan di setiap sekolah yang akan melepas siswa kelas akhir. Begitu pula yang dilakukan salah satu sekolah swasta yang ada di Aceh. Setelah berkutat dengan UN dan UAS sejak 22 – 31 Maret lalu, demi mengekalkan hubungan batin antara guru dengan siswa, dan bersiap-siap menuju gerbang kemandirian, Jumat malam (9/4) OSIS SMA Yayasan Pendidikan Arun (Yapena) mengadakan acara tutup tahun ajaran dan perpisahan khusus bagi siswa kelas XII di Multi Purpose Building, Batuphat, Lhokseumawe.

Dalam amanatnya di hadapan management PT Arun, Camat Muara Satu, Komite Sekolah, orang tua siswa, dan Kepala – kepala sekolah, serta siswa kelas X, XI, dan XII, Kepala SMA Yapena Drs. Zulkifli Siregar mengatakan bahwa tahun ini siswa kelas akhir yang dilepas sebanyak 142 siswa terdiri dari 73 siswa IPA dan 69 siswa IPS.

Beliau juga berharap agar para siswanya dapat menjadikan materi didik yang telah diterima selama ini bisa digunakan sebagai bekal hidup di tengah-tengah masyarakat. Setelah tamat hendaknya dapat berbuat banyak untuk masyarakat sekelilingnya, karena dengan berbuat, hidup kita akan berguna dan bermakna, jangan cepat merasa puas dan terlena dengan keadaan yang menghantui diri kita sendiri. Ingatlah, semua siswa harus mempelajari masa lalu, memikirkan masa kini, dan merencanakan masa depan yang gemilang.

Perpisahan tahun ini merupakan angkatan ke-28 sejak berdirinya SMA di lingkungan PT Arun yang telah menghasilkan lulusan sebanyak 3356 orang dan angkatan ke-9 setelah adanya Yapena yang menghasilkan lulusan 1868 orang. Angkatan tahun ini juga diharapkan bisa lulus 100 %, bahkan menghasilkan lulusan dan dapat diterima di Perguruan Tinggi mencapai 70 % seperti tahun lalu.
Para lulusan nantinya dapat mempersiapkan diri menghadapi tantangan hidup yang lebih besar, yang berbeda jauh dengan sewaktu di bangku SMA. Di Perguruan Tinggi, anda akan hidup mandiri dan menghadapi paradigma belajar, belajar sudah menjadi kebutuhan, anda dituntut berinisiatif, demikian harapan yang disampaikan Ketua Umum Yapena yang diwakili Direktur Pendidikan Yapena, Drs. Bachtiar Yusuf, MBA.

Perpisahan ini menimbulkan kesan yang mendalam bagi hadirin. Tepuk riuh memecah kensunyian manakala acara kesenian ditampilkan. Kesenian Sabang Merauke yang dikemas apik oleh Erwin Safruddin Pembina kesenian Yapena, di antaranya tarian ranup lampuan, panglima perang dari Tanah Rencong, tari piring dari Sumatera Barat, melayu Deli, jali-jali dari Betawi, perang khas Papua, saman, dan ditambah dengan gerakan pantomim yang lucu benar-benar menggambarkan keutuhan dan persaudaraan yang erat sehingga di antara sesama pelajar terikat hubungan batin yang dalam. Hal tersebut tampak jelas saat group band kelas XII melantunkan beberapa tembang untuk teman seperjuangan “Banta” yang tak bisa menghadiri acara perpisahan karena telah dipanggil Yang Kuasa beberapa hari lalu.

Selesai acara kesenian, pihak OSIS SMA Yapena berkesempatan memberikan cendramata buat abang dan kakak terfavorit Nanda Suhada dan Sherly Novita, dan tanda ucapan terima kasih untuk bapak dan ibu guru yang diterima langsung oleh Kepala SMA Yapena Drs. Zulkifli Siregar, serta foto bersama sebagai kenang-kenangan terindah selama duduk di bangku SMA.

"KWARAN GANDAPURA KAB. BIREUEN ADAKAN PERJUSAMI BAKGIAT G/T"




Sebanyak + 368 anggota Pramuka Kwartir Ranting Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen, melakukan kegiatan latihan kepramukaan dengan mengadakan Perkemahan Jumat Sabtu Minggu Bakti Pramuka Tingkat Penggalang dan Penegak “PERJUSAMI BAKGIAT G/T” di Bumi Perkemahan Lapangan Sepakbola MTsN/MAN Desa Keude Lapang Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen, Jumat (26/2).

Perkemahan tiga hari yang dimulai Jumat dan berakhir Minggu bagi anggota Pramuka tingkat penggalang dan penegak di bawah binaan Kwaran Gandapura ini, menurut Pembina Utama Kegiatan, Kapten ARH Ronald Samosir kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa, menyiapkan kader kepramukaan tenaga sukarelawan yang terampil dan mahir serta peduli lingkungan yang dapat berbakti pada masyarakat sehingga dapat berguna bagi diri sendiri, agama, bangsa, dan Negara, serta menumbuhkembangkan rasa kedisiplinan, kemanusiaan yang tinggi, cinta kasih sesama umat, dan saling menolong tanpa pamrih, dan memupuk rasa cinta tanah air generasi muda terhadap bangsa dan Negara Republik Indonesia.

Perjusami yang dilaksanakan atas kerja sama Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Kecamatan Gandapura dengan Satuan Karya (Saka) Wira Kartika ini mengusung tema Dengan Persami Bakti dan Kegiatan PramukaTingkat Penggalang dan Penegak (Persami Kembagiat G/T) kita tingkatkan ketaqwaan terhadap Allah SWT, meningkatkan solidaritas yang tinggi antar sesama anggota Pramuka dan masyarakat dengan dilandasi niat yang ikhlas serta kemauan dan disiplin yang tinggi.

Sebagai pelaksana kegiatan adalah Gudep B 177 dan B 178 Koramil 08 Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen. Menurut Kak Nurdin dan Kak Syahrul Effendi selaku Panitia Pelaksana, perkemahan kali ini menampilkan materi kegiatan antara lain: kegiatan umum, kerohanian seperti sholat berjamaah, ceramah agama, cerdas cermat agama Islam, kegiatan kepramukaan meliputi tolak ukur perkemahan, forum penggalang dan penegak, lomba masakan tradisional, pengetahuan kepramukaan, dan LKBB.



Pada Sabtu malam (27/2) dilakukan kegiatan api unggun tepat pukul 22.00. inti kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat dan gairah perjuangan bagi semua anggota Pramuka dalam meraih cita-citanya demi masa depan, adik-adik Pramuka tetap bergelora dalam mengikuti berbagai kegiatan selama mengikuti latihan kepramukaan.
Setelah api unggun dilanjutkan dengan atraksi pentas seni dan budaya dari setiap regu yang ikut dalam perkemahan. Acara hiburan yang dipandu Kak Nurdin dengan permainan harmonikanya sungguh memukau masyarakat yang turut hadir menyaksikan secara langsung.

Pada hari terakhir kegiatan, Minggu (28/2), para peserta perkemahan melakukan Karya Bakti Sosial dengan turun langsung ke lokasi pembersihan Pasar dan mesjid Gandapura agar indah dipandang mata, serta melakukan penghijauan di sekitar jalan protocol Banda Aceh-Medan, juga penyuluhan Narkoba untuk anggota Pramuka pada hari kedua kegiatan inti.

"DKC Kwarcab Lhokseumawe Adakan Perkemahan Kompetisi Tunas Remaja 2"





Pramuka sebagai organisasi pencetak generasi muda yang bertanggung jawab, disiplin, berani, dan setia benar-benar diwujudkan Dewan Kerja Cabang (DKC) Kwarcab Kota Lhokseumawe dalam Perkemahan Kompetisi Tunas Remaja 2 bagi anggota Pramuka Penggalang dan Penegak yang dilaksanakan dari tanggal 17-20 Juni 2010 di Bumi Perkemahan Tunas Bangsa, Yayasan Sukma, Panggoi Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe.

Perkamahan Kompetisi Tunas Remaja 2 ini dimulai pukul 10.30 WIB, setelah sehari sebelumnya dilaksanakan kegiatan lomba hafalan ayat-ayat Al Quran pada Kamis (17/6) malam. Kegiatan yang melibatkan 19 pangkalan Pramuka, yang berasal dari 11 SMP dan 8 SMA se Lhokseumawe, mengagendakan kegiatan penseleksian untuk memilih juara-juara terbaik, baik sangga maupun regu yang akan mewakili Lhokseumawe dalam PW Nas dan HUT Pramuka mendatang, diisi dengan materi lomba antara lain: hafalan ayat-ayat Al Quran, TTG, Jota-joti, merangkai sirih, bivak, P3K, melukis, pentas seni, hacking, role play, pioneering, alam mimpi, Microsoft excel, menaksir, panorama, semaphore, memasak, sandi, dan packing, demikian laporan ketua pelaksana Nur Alfian di hadapan Walikota Lhokseumawe, Kadisdikpora Lhokseumawe, , unsur mabicab, para Pembina, dan 488 peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Asisten 1 Ramli Azis yang mewakili Walikota Lhokseumawe dalam amanat pembukaan kegiatan lomba mengajak seluruh peserta untuk melaksanakan kegiatan lomba dengan penuh persaudaraan, meningkatkan kedisiplinan bagi generasi muda dan khususnya anggota Pramuka, dan tetap bekerja sama untuk menyelesaikan semua materi kegiatan yang diberikan kakak Pembina.

Meski lelah dan haus adik-adik Pramuka yang ikut kegiatan ini tetap saja bersemangat mengikuti materi yang diperlombakan. Persaudaraan, kekompakan, kebersamaan, begitu terasa dan menggetarkan jiwa semua peserta saat kegiatan pentas seni digelar Jumat (18/6) malam di aula Yayasan Sukma Lhokseumaawe. Tepuk tangan dan gemuruh suara membahana membangkitkan semangat tiap peserta yang sedang tampil, ditambah Sabtu (19/6) malam acara api unggun yang digelar kian menggoda naluri pemuda di sekitar menyaksikan kegiatan Pramuka yang penuh makna dan menjadikan malam itu terasa begitu indah dan penuh kesan. Kebersamaan itu kian terasa membekas di dada saat kegiatan baksos yang digelar di mushola seputaran perkemahan pada Minggu (20/6) pagi. Semua peserta bahu membahu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat yang membuat warga sekitar merasa gembira menyambut kegiatan positif ini.





Perekamahan empat hari yang digagas DKC Kwarcab Lhokseumawe berakhir dan ditutup Ketua Harian Kwarcab Lhokseumawe Ramli Ismail, S.Pd, MM. pada Minggu (20/6). Dalam kata pisahnya, Kadisdikpora Lhokseumawe ini mengucapkan terimakasih pada semua anggota DKC dan Kwarcab yang telah berhasil melaksanakan acara perkemahan. Kegiatan positif ini perlu mendapat dukungan semua pihak, bahkan pemerintah kota Lhokseumawe mulai tahun ajaran baru nanti akan mengagendakan kegiatan Pramuka masuk kegiatan wajib dalam kegiatan sekolah.


Acara terakhir diisi dengan pemberian hadiah bagi tiap pemenang, Ny. Radiati Akub kepada tegak pa juara (1) SMA Negeri 1 nilai 1759, (2) SMA Negeri 5 nilai 1735, (3) SMA Swasta Yapena nilai 1731, dan tegak pi juara (1) SMA Swasta Yapena nilai 1831, (2) SMA Negeri 1 nilai 1709, (3) SMA Negeri 5 nilai 1695, sedangkan T.Ruslan menyerahkan hadiah kepada galang pa (1) SMP Negeri 2 nilai 2411,25 (2) SMP Negeri 3 nilai 2198 (3) SMP Negeri 1 nilai 2195,50 galang pi (1) SMP Negeri 1 nilai 2127,25 (2) SMP Negeri 5 nilai 2125,50 (3) MTs Dayah Modern Arun nilai 2124. Hadiah juara umum diberikan Ramli Ismail, S.Pd MM. kepada Penegak sekolah Yapena dan Penggalang SMP Negeri 1 Lhokseumawe .


Asisten 1 Walikota Lhokseumawe Ramli Azis sedang meninjau
lokasi kemah dan berdialog dengan salah satu regu
Perkemahan Kompetisi Tunas Remaja 2 Jumat (18/6)

"GUDEP YAPENA GELAR KEMGAB PRAMUKA PMR SE-LHOKSEUMAWE DAN ACEH UTARA "

Sebanyak + 300 anggota Pramuka dan PMR dari Lhokseumawe dan Aceh Utara, melakukan kegiatan latihan Perkemahan Gabungan Jumat Sabtu Minggu “KEMGAB PERJUSAMI” di Bumi Perkemahan SD 2 Yapena Jln Balikpapan Batuphat Lhokseumawe, Jumat (26/3).
Perkemahan tiga hari bagi anggota Pramuka dan PMR ini, acara pembukaannya diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh salah seorang peserta dari Misbahul Ulum Paloh dan dibuka Drs. Bachtiar Yusuf, MBA Direktur Pendidikan Yayasan Pendidikan Arun.

Ka Mabigus Pangkalan Arun ini memberikan apresisinya kepada Pramuka-PMR Pangkalan Arun dan Kwaran Muara Satu yang telah memprakarsai kegiatan ini dan memberikan pesan banyak hal yang adik-adik dapatkan dari kegiatan Perjusami di sini. Jadikan arena perkemahan sebagai salah satu kesempatan untuk mengevaluasi kegiatan dan pengetahuan yang selama ini telah didapat dari Kakak Pembina. Jadikanlah diri adik-adik menjadi orang yang dapat diandalkan , tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat banyak. Juga mengajak setiap peserta benar-benar mengamalkan isi Dasa Dharma Pramuka dan janji PMR dengan membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan mandiri.

Menurut Penanggung Jawab Utama Kegiatan, Kak Sukri kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa, kemandirian setiap anggota Pramuka dan PMR, serta untuk mempererat tali persaudaraan antara mereka.
Perjusami dilaksanakan atas kerja sama PMR dan Gerakan Pramuka Gudep Pangkalan Yapena dengan Kwartir Muara Satu Lhokseumawe yang diikuti 30 Pangkalan Pramuka dan PMR yang berada di Lhokseumawe dan Aceh Utara, yang akan mengikuti 11 cabang kegiatan, ujar Ketua Pelaksana Mahdani dalam laporannya saat acara pembukaan.

Sebagai pelaksana kegiatan adalah PMR dan Gudep 02059-02060 Pangkalan Yapena. Perkemahan kali ini menampilkan materi kegiatan antara lain: Lomba Debat, Lomba Memasak, Teknologi Tepat Guna, P3K, Panorama, Pionering, Tali-temali, Penjelajahan, Jembatan Darurat, Cerdas Cermat, dan Lomba Puisi.

Pada Sabtu malam (27/3) dilakukan kegiatan atraksi pentas seni dan budaya dari setiap regu yang ikut dalam perkemahan. Acara hiburan yang dipandu Kak Kusnadi sungguh menarik semua peserta yang turut hadir menyaksikan secara langsung di aula SD 2 Yapena. Setelah itu dilakukan kegiatan api unggun pada pukul 24.00
Pada hari terakhir kegiatan, Minggu (28/2), para peserta perkemahan melakukan kegiatan penjelajahan menaiki dan menuruni bukit di seputar Arun dan desa sekitar berjarak tempuh 5 Km.

Kemgab Pramuka PMR Lhokseumawe Aceh Utara ini ditutup Ketua Dewan Pembina Pangkalan Yapena, Ridwan Ishak pada Minggu (28/3). Beliau mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya acara Kemgab Pramuka PMR ini karena sangat berguna bagi generasi muda dan berpesan untuk tetap melanjutkan kegiatan Kemgab ini pada masa datang untuk membina mental spiritual demi masa depan, dan memanfaatkan waktu dan peluang yang ada demi cita-cita dan harapan orang tua adik-adik peserta.

Pada acara penutupan Kemgab, Ketua Dewan Pembina Yapena, Direktur Pendidikan Yapena, dan Ka Kwaran Muara Satu memberikan cindera mata kepada para juara, di antaranya:
juara memasak SMPN 8 putri , TTG Misbahul Ulum putra dan SMA Yapena putri, puisi SMP Sukma putra dan Misbahul Ulum putri, Debat SMA Yapena putra, P3K PMR Yapena putra dan SMP Yapena putri, Panorama SMK Nisam putra dan putri, Pionering Misbahul Ulum putra, Jembatan Darurat SMK Nisam, Tali-temali SMP Sukma, Cerdas cermat SMP 8 putra dan SMA Yapena putri, dan Penjelajahan SMP 5 Lhokseumawe. Juara umumnya diraih SMK Negeri Nisam Aceh Utara.

"Telah dimuat di haba Rakyat, Langsa-Aceh Indonesia, edisi 93 Minggu Pertama April 2010, hlm 8