20 Mei 1971
Gemuruh angkasa mengharu biru
Pekat melekat menghias jagat
Sekonyong-konyong hujan menembus kalbu
hari itu...
Cahaya sirna tak berjejak lagi
Tanaman kecil menjerit
Mengiba hati
Seketika itu...
Jerit batinku menderu
Hatiku pilu
saat ayah diregut maut
Aku jadi takut
Tiang penyangga rumahku patah
Hilang tumpuan keluh kesah
Namun...
Purnamaku lenyap tiada noda
Rupa berseri membalut raga
Karena jiwa suci sejahtera
Lhokseumawe, 20 Des 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar