Ayah....
jiwamu tegar
setegar karang di samudra luas
tak bergeming
meski badai menghantam keras
sorot matamu
tajam menusuk kalbu
buatku takut menggunung seribu
Sekali waktu
halilintar tampak di wajahmu
saat menatap kursi menghias raporku
aku malu
meski engkau diam membisu
Ayah
kasih sayangmu
jadi kembang pujaanku
keteladananmu
bagai mutiara menyelimuti bumi
yang tak ada henti
Ayah
di kejauhan ini
kuberdoa pada Illahi
semoga dirimu abadi
berlimpah rahmat dalam surgawi
Lhokseumawe, Des 96
Tidak ada komentar:
Posting Komentar