Bahasa, Seni, dan Budaya

Senin, 19 Juli 2010

Terang Bulan

Mentari itu lenyap ditelan senja
senja-senja lesu tiada tenaga
saksi-saksi jua yang menganga
rindunya diri ditelan masa

Senja-senja lesu tiada tenang dirayu
mekar tiada ranting di situ
daun-daun gugur tersapu
tertegun diri lihat itu pintaku

Mari menari
mari menyanyi
temani aku yang sendiri
si terang bulan minggu ini

Bulan......bulan.......... si merah jambu
putih-putih si melati
purnama raya di ambang pintu
‘tuk mereka yang sendiri

Saksi-saksi jua yang menganga
berteman daun beralas tikar
betapa senang hati beta
lihat si bulan yang lagi mekar

Bulan........bulan......... datanglah ke sini
wijayakusuma teman sehati
harum si mekar hingga kini
hati terjaga sampai pagi


Lhokseumawe, Jan 1986

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. bagus banget puisinya,,
    mampir ke sini ya..
    http://catatanxkn.blogspot.com

    BalasHapus