Bahasa, Seni, dan Budaya

Jumat, 18 Desember 2009

Kepada Bapakku di Sana

Di tengah teriknya mentari
bapak-bapakku mengitari dinding-dinding kehidupan
mencari ketenangan untuk kami
anak-anakmu dalam dekapan bunda tercinta
hingga senja memberi kabar kepulanganmu

Bapak-bapakku yang berjalan di antara tebing terjal
menitiskan butir-butir kehangatan
bersiaplah dengan mantel tebal
pelindung badan tahan pukulan sengatan kelukaan
sebelum ajal menjemput
meninggalkan kami sendiri
dalam ruang sepi hampa akan kasihmu lagi

Bapak-bapakku yang mendengus di antara besi dan kayu
adalah kepunyaan kami
dalam dekapan dan dalam tidur siang hari
bertemankan helm kasih dalam ingatan
sebelum datang hentakan syaitan
yang menggiring bapakku dalam pelukan aspal

Ingat......!
ingat bapakku........!
di tangan kanan aku berkata
di tangan kiri aku berjanji
di kedua atangan aku berdoa
harapkan bapak selamat mengarungi laut samudera
untuk kita berbagi duka
beranak cucu sentosa dalam pelukan-Nya


Lhokseumawe, 9 Jan 90

Tidak ada komentar:

Posting Komentar