Bahasa, Seni, dan Budaya

Sabtu, 28 Agustus 2010

Perampok-perampok Badut

Woi….perampok-perampok badut
Kau tak takut
Meregang maut
Demi sejengkal perut
Segala harta kau catut
Masuk ke setiap sudut
Meski ramai menyemut
Menghadangmu tuk merebut
Harta melimpah berperut-perut

Aksimu terekam di layar kaca
Disaksikan berjuta pasang mata
Kau guncang dunia
Kau kejutkan nyali jiwa
Kau tegur nadi nestapa
Kau hidupkan lentera
Lentera kecil lain makna
Yang buat cerita
Kisah anak manusia
Padahal kau juga anak bangsa
Yang perlu diperlakukan sama

Seandainya kurcaci-kurcaci sadar
Tak mengumbar kepongahan berakar
Tak sendiri nikmati roti bakar
Membagi rata rezeki setiap ikrar
Dan….
Keluargamu tak lapar
Mungkin matahari kan berbalik arah
Hingga kau tak berulah
Dan bulir-bulir kasih tak resah
Menghirup udara demi tujuan searah

Lhokseumawe, 27 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar